Sabtu, 28 Maret 2015

Pertemuan

Kata-kata yang selalu saya ingat di dalam hati dan kepala, daun jatuh pun sudah diatur oleh Alloh, apalagi keinginan yang dimiliki manusia, kenyataan yang dihadapi, perjumpaan dengan orang-orang tertentu, perasan yang begitu tidak menentu. Semangat yang turun naik, Allah selalu punya maksud dibalik itu semua. No coincidence happens in this world. Everything happens for a reason. -Anonim-


Apapun yang terjadi sudah diatur oleh Rabb kita sedemikian apiknya, entah itu terkait dengan kesehatan, rezeki maupun jodoh. Alloh pertemukan kita dengan orang-orang baru dengan begitu banyak alasan, atauapun mempertemukan kita dengan orang di masa lalu. Tentu dengan tujuan tertentu. Mungkin sekarang kita belum memahami, tapi Inshaallah nantinya akan terlihat. Tak ada yang perlu disesali dengan sebuah ‘pertemuan’. Sambut dengan rasa syukur, kemudian mulai belajar, belajar lagi. Berpositive thinking, berusaha dan berdoa agar apapun yang terjadi membuat kita semakin dekat dengan hal yang baik, terutama semakin dekat dengan Rabb kita, Allah Azza wa Jalla.



Bertemu kembali w/ 3F SMP (Pipit, Ria, Reza)





Sabtu, 06 Desember 2014

Belajar dari Mereka...


Walaupun kami baru saja mengenal, memulai percakapan, mulai belajar. Dari pertengahan April-Mei. Tapi rasanya aku sudah mengenalnya berbulan-bulan yang lalu di bimbel biasanya aku mengajar.

Mereka adalah, Alifan, Ghozali, Bintang dan Alfian. 4 Anak cowok yang ‘kesasar’ di IPS. Kenapa bisa aku bilang kesasar? Karena mereka selama di SMA adalah siswa jurusan IPA di salah satu International Boarding School di Sragen. Hmm…ketika TST(Tutorial Service Time) kita banyak ngobrol. Mulai dari pelajaran sampai gebetan. Hahaha. Salah satu dari mereka bervisi mendapatkan pacar selama kuliah.

Kita bisa nyambung ngobrol, karena awalnya dari kekepoan dan ‘kebullyan’ mereka terhadapku. Karena aku punya beberapa teman di yayasan boarding school mereka di Semarang.


    Alifan Darul Ilma, aku sering memanggilnya Prof., walaupun dari jurusan IPA dia pernah menyabet medali perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional mapel EKONOMI!!! Heuheu… I’m very surprisedThat’s why he always critism me bout class’s material… tapi dia tidak sombong ug. Dia paling rajin mem-bully saya dengan kekepoannya. Kita sering ketawa bareng karena hal-hal yang sepele. Jadi kalo TST, maka bangku kita adalah yang paling pecah dah…
Dia bercita-cita menjadi Direktur BNI, dia gak mau jadi Gubernur BI. Katanya banyak politik. Aduh Nak, dimana-mana mah juga ada permainan politik.
Oia dia Alhamdulillah keterima di Ekonomi Pembangunan Universitas Gajah Mada lewat jalur Undangan (SNMPTN). Sesuai dengan apa yang dicita-citakan. He’s very excellent bout economic’s theory.



    Ghozali, nih anak diam-diam menghanyutkan. Aku nggak nyangka kalo dia itu sering bolak-balik Indonesia-Turki buat lomba puisi, lomba bahasa Turki… Heuheue…tambah gak nyangka lagi ketika liat videonya di youtube ketika dia baca puisi di tingkat nasional dan dapat Juara II. Pokoknya cetar dah…. Dia sekarang kuliah Sastra di Universitas Negeri Yogyakarta. Oia kita pernah punya impian yang sama, kuliah di UI. Tapi takdir Tuhan berkata lain. 
    I hope he can survive in his campus. Dia juga demen banget sama Taylor Swift, sekarang kalo ndenger lagunya Taylor Swift jadi keinget dia… J  J





    Bintang, cowok paling subur di antara keempat anak ini, diam-diam memiliki bakat seni yang luar biasa. Sebelum UAN 2014, dia sempat ke Amerika untuk main orchestra. Dia sekarang masuk di Psikologi Universitas Sebelas Maret lewat jalur Undangan (SNMPTN). Paling low profile dan suka musik-musik klasik seperti Mozart dan Beethoven.




   Alfian, dia adalah anak paling cerewet di antara ke 4 anak ini. Paling gak akur sama Alifan, gegara Alifan suka jawab atau paling paham ekonomi. Dia tipe-tipe aktivis. Terlihat dari organisasi yang dia ikuti. Dia beberapa kali juga ke Turki. Beberapa kali ikut ujian tes masuk, akhirnya dia diterima di Manajemen Universitas Brawijaya. Dari kesekian anak, yang masih kadang kontak-kontakan ya Alfian ini. Via twitter atau BBM.




Aku banyak belajar dari mereka, semangat mereka ketika berjuang mendapatkan kampus. Belajar, latihan soal. Tak ada kesombongan yang tersirat. Aah…kalau kalian tahu, pada saat itu aku juga sedang berjuang untuk skor TOEFL. Kadang aku malu dengan kalian, dan itu menjadi kekuatan tersendiri buatku.

Hmm…satu yang aku sesali adalah aku belum sempat berfoto berempat dengan kalian.
Tak apa. Doaku selalu menyertai kalian, semoga kalian bisa meraih impian kalian dengan cara-cara yang baik sampai suatu saat nanti kita bertemu. Di kota yang berbeda, atau di negara yang berbeda pula? Who knows?! J




Selasa, 27 Mei 2014

Ayoo, Belajar Nak....


“Kenapa anak saya nggak senang belajar, maen aja seharian...” keluh seorang ibu.                                                         

Sebenarnya perlu disadari manusia adalah seorang pembelajar. Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.
Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “Eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut.

Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.

Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.

Hal diatas mungkin sudah terjadi beberapa waktu yang lalu, untuk memperbaiki hal tersebut berikut beberapa tips bagaimana agar anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.

Saat pulang sekolah tanyakan “Hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.

Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
  • Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di pasar.. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa Inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi jika bertemu dengan pemain sepak bolamu yang dari Barcelona.
  • Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
  • Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “Nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya. (ind-dari berbagai sumber)

*Dimuat di Majalah GIVE Lazis UNS 03/2013

#BackToZero






Tujuan yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik pula.
We will meet again in the right time, believe it! 

Senin, 07 April 2014

STRONG!*




Angin tidak dapat dilihat, tapi bukan berarti ia tidak ada.
Impian kita mungkin sangat jauh, tapi bukan berarti mustahil.
-Bong Chandra-


Kapasitasmu sudah layak untuk menjadi besar, 
satu-satunya yang menghalangimu adalah dirimu sendiri.
Fokus, jangan gampang teralihkan.
@FiersaBesari


Saat terjatuh, merebahlah sejenak untuk melihat keindahan langit 
dimana kau pernah gantungkan mimpimu,
lalu berdiri dan berjuang lagi.
@FiersaBesari


Belajar lebih giat
Menapak lebih tinggi
Berusaha lebih keras
Berdoa lebih rajin
Hidup lebih baik
Tuhan bersama kita
@FiersaBesari



 
#Keyakinan timbul karena kemauan bergerak


*Tweet reminder, big thanks @FiersaBesari

Selasa, 04 Februari 2014

SURPRISE!


Tara….Surprise….!!!!

Hampir semua orang pasti seneng dapet surprise, dikerjain abis-abisan misal ada yang pura-pura salah telpon, pura-pura ada guru marah, pura-pura mati*Radit banget :D*, atau pagi-pagi datang ke rumah ngasih kue,  ( heuehue…semua sudah saya alami dan jalankan selama sekolah sampai kuliah. Hohoho) Surprise ini biasanya pada moment-moment tertentu, ketika ulang tahun, wisuda, atau apapun itu yang momentnya penting! Dan surprise itu identik dengan sesuatu yang menyenangkan… walau tidak semuanya, tapi kebanyakan begitu… iya kan? Sepakat? Sepakat donk…. :D

Sayangnya, di kehidupan ‘normal’ tidak semua surprise terlihat menyenangkan, memang ada yang bener-bener membuat kita seneng, deg-degan, galau sampai yang nangis darah.
Kalau surprise ‘pura-pura’ itu biasanya dari temen atau orang tersayang kita tapi kalo surprise di kehidupan ‘normal’ itu datengnya dari……
Tebak dari siapa??
Yup!
Dari Tuhan kita, Alloh…. 

Surprise atau kejutan itu datengnya tak terduga, gak bakal bisa kita prediksi. Dan itu keliatan banget di awal tahun ini, 2014. Surprise ini mulai dari urusan pekerjaan sampai urusan hati #ehMakanya saya perlu tuliskan, agar jadi reminder dan bahan pembelajaran buat saya pribadi atau mungkin bagi temen-temen yang melongok tulisan ini…. :D 

Sayangnya, kamera saku saya sedang ‘berobat’ jadi ndak didukung dokumentasi ni :’(

Pekerjaan, ada beberapa tes yang saya jalani, ada beberapa tawaran yang perlu saya pertimbangkan dengan hebat. Hebat artinya perlu tanya sana-sini, galau berhari-hari, ekstra minta petunjuk Alloh. Ya, karena tawaran ini tidak pernah saya duga sebelumnya, dan dampaknya jangka panjang.

Ketika perpisahan SMK yang bertepatan dengan milad saya, anak-anak memberikan surprise bertubi-tubi.Dua tart dan kado-kado yang tidak saya bayangkan! Dapet kado dari sister jauh dan sekolah, yang warnanya merah!! Hwuahwaa… kenapa bisa matching gtu ya?

Sempet tes STIFIN dan hasilnya Mesin Kecerdasan saya adalah INSTING! Bukan Intuiting atau Feeling yang diduga selama ini! Ya… karena selama ini saya rasa Insting adalah manusia langka. Jarang saya temui. Rasanya ini bener-bener surprised! Apa itu tes STIFIN? Buka aja di stifin.co.id

Dapat email dari salah satu dosen, hubungannya dengan project saya dulu. Rasanya, Ya Alloh… beliau masih care dengan saya dengan cara beliau sendiri.

Selain itu, surprise yang begitu menguras tenaga, pikiran dan airmata yang hubungannya dengan kesalahpahaman. Dimana hal ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, sampai saya merasa siap dengan kemungkinan terburuk, jiwa. Ya, sudah saking ‘angkat tangan’ nya dengan masalah ini. Sebenarnya udah lebih dari satu tahun tapi sampai sekarang masalah itu belum bener-bener clear. Nggak tahu kenapa ini meledak lagi. Kadang  mikir, kenapa mereka bisa se’drama’ ini? Kenapa gak menggunakan kepala dingin? Hmmm… sabar dah sabar…

Apapun surprise atau kejutan yang Alloh berikan, tak lain tak bukan. Agar semakin dekat kepada-Nya. Semakin mawas diri. Kau tahu? Ketika kau dekat dengan Tuhanmu? Kau tak butuh apa-apa, hanya butuh Dia. Butuh Dia. Tak takut dengan semua rintangan di depan. Punya Dia, bukan berarti pasrah tanpa usaha. Tapi ini sebuah kekuatan, untuk membuat-Nya semakin cinta pada kita. Dengan memberikan usaha terbaik, dan biarkan Alloh yang sempurnakan. Gunakan potensi yang Alloh berikan, untuk menghadapi setiap kejutan.

Surprise itu bikin hidup kita berirama, gak cuma satu nada.... :)






Jumat, 31 Januari 2014

MOVE UP! UP ! UP!



Ikan salmon dapat berkembang biak di tempat baru, ketika pindah… 

Filosofi manusia setengah salmon baru bisa aku pahami beberapa hari ini. Ya…gara-garanya dipaksa adek buat lihat filmnya Radit. Kata filmnya, hidup itu harus move on, kalo bisa malah move up
Gak cuma pindah dari satu ‘tempat’ ke ‘tempat’ lain, tapi juga berusaha menjadi lebih baik.  
MOVE UP!

Move up dari satu keputusan ke keputusan lain, dari satu mimpi ke mimpi yang lain, dari satu persepsi ke persepsi yang lain. 

Ah…aku jadi inget masa-masa pendampingan SMK, yang membuat aku merasa begitu nyaman. Dengan lingkungan yang kondusif, guru-guru yang ramah, anak-anak yang antusias, dan mimpi-mimpi yang ingin aku bangun bersama mereka…

Kontrak kerja sudah mulai habis kala itu, ada tawaran untuk melanjutkan ngajar disana dan salah satu sekolah di Ngawi kota. But finally, karena beberapa pertimbangan, akhirnya tidak aku ambil. Di awal-awal hari setelah perpisahan, masih ada banyak sesal, dengan keputusan yang diambil. Apalagi ditambah kenyataan nyari kerjaan disini tak mudah. Udah enak-enak dapat tawaran disana, kenapa ditolak juga? Dua tempat pula! Apalagi anak-anak disana masih suka sms, bilang kangen, bilang gak semangat belajarlah … tambah berat sajalah hati ini.

Tapi, bukankah ketika mengambil keputusan ini aku libatkan Alloh dan juga orang tua ? Yup! Kembali mengucapkan bismillah untuk keputusan ini. Sudahlah tak perlu tengok ke belakang, memang selalu ada konsekuensi untuk setiap keputusan. 

Dengan keputusan ini bukan berarti aku melupakan mereka, bukan! Aku ingin nanti bisa sesekali datang kesana, dengan suasana yang berbeda dan ilmu yang baru. Tentunya dengan sesuatu yang lebih baik, yang bisa aku bagi ke mereka. Aku masih mencintai mereka, masih dan akan selalu…. Menjaga mereka lewat doa.

Masih ingat pesan Pak Kepsek saat perpisahan “Bu Indah masih muda, masih bisa banyak berkembang. Silakan melanglang buana, manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya Bu…

Pesan ini masih segar dalam ingatan, pesan untuk move up!

MOVE UP! UP ! UP!