Minggu, 24 April 2011

SATURDAY.... -pkm's Brita-Ngajar-Bu Fadilah Supari

23 April 2011, dimulai dengan agenda ‘ngewangi’ sekaligus tim penggembira penelitian PKM anak-anak UGM, maksudnya Brita,dkk. Kelompok PKMnya terdiri dari Brita(HI), Niko(Komunikasi), Febry (Komunikasi), Doni(Komunikasi), dan Ike(Ilmu Politik). PKM nya ini membahas tentang minat kepenulisan para siswa SD yang ada di beberapa desa di Karanganyar. Menyenangkan sekali rasanya. Mereka juga menerbitkan sebuah majalah dengan nama ‘Mas Said’, disinilah karya-karya siswa diapresiasikan. Yang dapat dimuat akan mendapat hadiah menarik dari tim PKM. Saya merasa bahwa minat anak-anak untuk menulis sangatlah besar. Tapi anak-anak menulis karena ada motivasi tertentu, misalnya untuk hadiah, untuk mendapatkan nilai, dsb. Hal ini bagus tapi lebih baik lagi kalau mereka mau menulis dengan kemauan sendiri, untuk menyenangkan diri dan penyaluran hobi. Dua hal tersebut akan lebih mudah mengembangkan kemampuan siswa untuk menulis, menggali potensi-potensi kepenulisan yang ada dalam diri.

anak-anaknya brita,xixixi.


Teman-teman baru saya pagi ini cukup menyenangkan, renyah kalau saya bilang. Gegege. Ada Niko, dia anak Komunikasi ’09. Dia sih pernah kuliah di UNS selama 1thun sebelum berhijrah ke Jogja. Saya pernah beberapa berkirim wall ke dia atau koment2an status. Setelah tadi kopi darat dengan Niko for 1st time, yah…so far so good, nggak jauh dari apa yang di FB. . Nice but aku juga rada kikuk. Oia Niko juga dicomblangin sama salah satu tim PKM lho, sebut saja B…(wakakaka, who knows she?). teman baru saya yang kedua, namanya Febry. Anak Komunikasi juga, mukanya oriental banget, periang. Nasrani. Huhhuhu, apalagi yang saya ketahui dari dia? So far so good…-again- yang ketiga ada Ike. She’s from Blitar, Ilmu Politik. Ternyata temennya Isti dan Indah. She looks boyish. D last is Doni. He’s from Solo, sma 4. Anak Komunikasi juga. Saya rasa dunia begitu sempit, temannya teman Brita juga teman saya. Kecuali Febry. (I’m so sorry feb, hehehe). Mereka mengajak saya untuk kembali ikut minggu depan, nice invitation but I must see my schedule (hikzzz…)



Setelah dari Karangpandan saya berniat ikut rapat training Lazis yang diagendakan jam 1. Tapi ternyata saya sampai solo jam 2an, lalu mengajak teman-teman baru saya untuk makan di tempat mbah Joyo. Kemudian kembali ke Nurul Huda, hmmm…setelah dikonfirmasi ternyata rapat hanya dihadiri ikhwan(u know ikhwan guys?). tak apalah. Segera saya mempersiapkan diri untuk mengajar bimbel di Masjid Baitussalam belakang kampus. Sebenarnya, sore ini Bu Fadilah Supari, menteri Kabinet Indonesia Bersatu 1 akan mengadakan sharing dengan mahasiswa. Tapi karena beliau perlu rehat sebentar, maka sharing dan diskusi dipending nanti malam. Karena acara diganti malam dan gerimis mulia turun , maka para akhwat sepakat untuk tidak datang. Padahal kami udah stay di tempat yang telah disiapkan, ruang sidang gd.A FKIP . Hmm…tapi ada kabar kalo akan datang anak dari UGM dengan membawa 1 putri. Fuih..mau tidak mau mesti ada yang nemeni nih… akhirnya saya, mb Linda dan mb Annise bertahan disini, menjalankan ‘misi’ untuk menunggu kedatangan anak-anak UGM(especially yg cew) dan mencarikan tempat untuk nginep… rada susah nyari kost2an anak2 BEM buat ngnep, secara anak2 pada mudik(lbur paskah). Akhirnya pilihan jatuh pada mb Resttttiiiii…. Hohohoho.

Sekitar jam 20.30, anak-anak dari UGM datang, segera kami pun otw ke galabo ( pusat makanan malam di Solo). Bu Fadilah menyambut kami dengan hangat, tak hanya dengan salam dan cipika-cipiki tapi juga dengan nasi liwet. Hahhaha. Padahal sebelumnya saya telah menghabiskan sepiring lotek+nasi… Oh no…!! tapi untuk menghormati, akhirnya saya ambil juga tuh nasi liwet…gegege. ‘Just The Way You Are’ nya Bruno Mras sangat fasih dilantunkan penyanyi live music, lumayann menambah syahdu malam ini(ceile…) secara gerimis-gerimis kayak gni. Cocok untuk empet2an(red:pacaran) tapi nggak kondusif untuk diskusi. Melihat kondisi seperti ini, bu Fadilah segera mengambil inisiatif untuk memboyong kami ke hotel, Best Western Premier Hotel Solo. Tau nggak sih hotelnya kayak apa? Keren beutz!!(red:udik) Sahid mah lewat. Hahaha. Saya langsung berpikir, kayaknya oke ni buat poto2!! Tapi saya mesti menahan diri untuk mengeluarkan kamera ponsel. Gak etis. Jiaaahhh.

Diskusi ‘sebenarnya’ dimulai jam 22.19 di ruang meeting terbatas lantai 2. So nice. Banyak hal yang kami perbincangkan, mulai dari isu kesehatan, hukum, politik, ekonomi sampai pendidikan. Subhanaallah. Bu Fadilah emang top dah,, walo beliau berkecimpung di dunia medis, tapi analisis di bidang ekonomi dan hukum cukup mumpuni. Saya akan coba meringkasnya, meski rada belepotan. Hehehe.
Mahasiswa adalah garda terdepan bangsa ini. Dari sanalah perubahan-perubahan akan dilakukan, baik secara revolusi ataupun evolusi. Untuk itu, mahasiswa harus punya fondasi dalam melakukan gerakan. Dalam hal ini, UUD’45, lebih spesifik lagi adalah preambule => pembukaan UUD’45. Karena di bangsa ini ada 4 pilar fundamen, yaitu: NKRI, UUD 45, PANCASILA, dan BHINEKA TUNGGAL IKA. Untuk saat ini Preambule dan batang tubuh UUD 45 tidak ada kesinkronan, apa yang ada di batang tubuh UUD setelah diamandemen sudah tidak sesuai dengan preambule. Misalnya, pada Pasal 23A, bahwa pemerintah dapat memaksa pajak dan pemungutan lain kepada rakyat. Padahal Pergerakan mahasiswa pun harus difokuskan, agar tidak terbawa arus media, harus menuju ke substansi.

Sistem ekonomi liberal yang ada di Indonesia sangat tidak sesuai dengan sistem ekonomi demokrasi Pancasila yang semestinya dianut oleh Indonesia. Kaum liberalis menghalalkan investasi asing, malah mewajibkan. Dengan pertimbangan, tanpa adanya investor, maka tidak akan ada pabrik, tidak ada pabrik berarti tidak ada lowongan pekerjaan. It’s means? Tau kan? Tapi menurut bu Fadilah kita dapat memakai demokrasi Pancasila dan berhasil, asalkan pengelolaan SDA diolah oleh Indonesia sendiri dengan sebaik mungkin.



Hhmm…rasanya berat kalo ngomongin intisari diskusi. Intinya, segera lakukan revolusi! Hehehe. Tapi klao buat saya pribadi Negara 5 Menara+Bu Fadilah=motivasi buat do more and more!!! Harus mumpuni ilmu2 yang berkaitan, berarti mesti kerja harder again… 

-hari ini saya mengawali hari dengan bertmu anak UGM(Brita,dkk) at 7.40 dan diakhiri dengan anak UGM lagi at 00.30 (Putri,PWK 08),jiaaahh. Untung gak anak UI, bikin sakit hati. Hahhaha.-

Rabu, 20 April 2011

Some Questions

Pukul 17.27 saya meninggalkan FORBES(Forum Bersama) Dagri se-UNS dengan berbagai pertanyaan yang bergumpul di pikiran.

Sepanjang perjalanan saya merasa galau akut, dan saya pesan’jangan dekat2 orang galau’ nanti akan ketularan galau… gegege. Tentang pertanyaan mau seperti apa kedepannya saya? Bagian mana yang mesti saya fokuskan? Bagian mana yang mesti saya korbankan? Apa gunanya masuk dalam komunitas Gerakan Mahasiswa? Mengapa kita harus menjadi bagian dari Gerakan Mahasiswa?
Saya mencoba menjawab pertanyaan2 itu satu persatu, yah…sambil mengendarai motor(40km/jam, slow but sure, hauah).




Kedepan saya akan menjadi indah. Indah yang seperti saya tulis di buku catatan hidup. Fokus saya adalah, pendidikan, social dan politik. Untuk era sekarang, orang tak hanya perlu pintar teori tapi harus pintar berpolitik juga. Politik yang baik. Karena kalau kita pintar tapi tak bisa berpolitik maka hanya ada 2 pilihan, kita diakali atau dibumihanguskan. Hmmm…saya jadi inget pemilihan Dekan yang akan dilaksanakan maksimal 15 hari setelah tanggal 27 April mendatang. Pemilihan Dekan ini meninggalkan polemic sendiri bagi kami, anak-anak gerakan. Karena civitas akademika tidak dilibatkan dalam pemilihan, sepenuhnya penentuan adalah hak Senat. Lalu fungsi pembelajaran demokrasi itu apa? Apa ini hanya sekedar teori yang diajarkan di kelas-kelas? Atau demokrasi hanyalah sejarah yang patut dikenang? Entahlah… di lain sisi, saya juga berpikir, mereka yang duduk di kursi Senat tentulah orang-orang yang berpendidikan dan kompeten, so pasti pemikiran mereka insyaallah bisa dipertanggungjawabkan... tapi kami, anak-anak gerakan, tidak diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi, keterbukaan, padahal mahasiswa merupakan salah satu ’korban’ dari adanya kepengurusan struktur fakultas. Kami bukan suudzon tapi hanya mencoba mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan pada fakultas kami
Padahal pemilihan Dekan akan dilaksanakan sebentar lagi, tapi gaung di fakultas belum terdengar. Sepertinya para civitas akademika tidak terlalu peduli dengan satu isu ini, toh Dekan ganti apa uang kuliah jadi turun? Apa untungnya membahas Dekan? yang penting nilai-nilai ujian tak pernah C, nggak peduli siapa Dekannya, mungkin itu pemikiran beberapa mahasiswa. Apatis.

Kembali lagi pertanyaan saya, mana yang mesti dikorbankan? Saya pikir tak ada yang mesti dikorbanan. Walo ada beberapa orang yang bilang, tinggalkan organisasi, focus kuliah dan kerja! Hmmm…saya rasa itu ada benarnya, agar bisa optimal. Apalagi di saat seperti ini, ketika keluarga mengalami masalah financial, mau tak mau harus ikut turun tangan walo tak seberapa. Tapi ada suara di hati kecil saya, bahwa saya tak bisa begitu saja meninggalkan organisasi, Mb TM bilang, penuhi hak diri kita untuk mengembangkan diri. Itu hak kita. Yah.. saya di organisasi berharap bisa saling berdiskusi, share, atau apapun itu… walo saya tak bisa berkontribusi optimal. O-P-T-I-M-A-L. Satu kata yang menjadi dilema bagi saya akhir-akhir ini. Saya takut tak bisa optimal. Tapi saya berdoa dan berharap bisa optimal disetiap lini yang saya ambil. Saya hanya ingin berprestasi, menghasilkan suatu masterpiece, tak hanya omdo. Karya nyata. Rabb, bimbing hamba, permudah jalan hamba…. T.T
Saya menemukan jawaban normatif knapa mesti menjadi bagian dari Gerakan Mahasiswa. Untuk menegakkan kebenaran. Kebenaran ini urusannya dengan Tuhan. Saya belum mendapat jawaban yang substansial dari pertanyaan saya ini. So…I will find the answer again.-19 April 2011-

Sabtu, 16 April 2011

rasanya hari ini enggan sekali pergi kuliah. bukan malas tapi hari ini harus ada agenda yang saya korbankan. menghabiskan hari sabtu dirumah. membaca novel dan beberapa buku yang masih jadi 'pr' saya.

untuk beberapa hari ini saya sedang enggan berinteraksi dengan orang. ingin menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga.
seburuk apappun keluarga itu, tetap rumah adalah tempat ternyaman.

ato sebaiknya bener2 nggak kuliah hari ini?

Senin, 11 April 2011

TAKUT

ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi
(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)


aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

(jangan takut, jangan sedih
aku pasti setia)
repeat reff

aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

aku takut (jangan takut) kamu pergi (takkan pergi)
kamu hilang (wooo), kamu sakit
aku ingin (aku juga) kau di sini (bersamamu)
di sampingku (di sampingmu) selamanya

Minggu, 03 April 2011

Sisa Obrolan

meluangkan waktu ditengah himpitan tugas dan kuis. Menuruti keinginan hati untuk menulis sejenak. menuangkan gagasan yang terpendam beberapa hari ini, yang saya obrolkan bersama teman saya,Vety, Jumat sambil makan siang dengan sepiring nasi pecel dan jus stroberi...hohoho,berasa vegetarian.



tentang hal-hal yang membuat saya gelisah beberapa pekan ini. dari obrolan Jumat siang itu dapat saya ambil kesimpulan sebagai berikut:
(berasaaa bikin makalah.gegege)

* Jangan MENGELUH sedikitpun
* Semua harus dijalani step by step, tidak perlu memasang target terlalu tinggi.
misalnya, kita kuliah yang penting dapat menangkap apa yang disampaikan oleh dosen, artinya ilmu kita nambah dan mengerjakan tugas sebaik mungkin, berusaha semaksimal mungkin untuk dapat nilai 80 (so,hasil akan keluar dgn sendirinya, mengikuti proses, Tuhan Maha Tahu!:)
* PRIORITAS, memang ada sesuatu yang mesti dikorbankan...
* Tidak ada pilihan lain unuk orang seperti kita, selain kuliah dan kerja. harga mutlak.it's feel so hard, but semua akan membuahkan hasil kok... :)
* Semua tergantung mindset kita mo dibawa nyantai ya bakalan santai. be calm ajah

apalagi yak? i think enough,hmm..lumayan untuk muhasabah. merapatkan barisan walo mesti ada yang tersingkir.
jiaaahhh.