Rabu, 19 September 2012

(Nyaris) Titik Terendah...





Setiap orang tentunya pernah mengalami masa titik terendah dalam hidup, It’s so normal.. :D

Hmm.. dan saya mungkin hampir mencapai titik tersebut. Dimana karena ‘beberapa hal’, saya menjadi males menggapai impian saya, seperti kehilangan harapan, Just Let It Flow! Padahal saya bukan tipe orang seperti itu, hmm..dan saya betul-betul menyadari ‘beberapa hal’ hal tersebut masih bisa ditolerir... tapi entah kenapa saya jadi males melakukan semuanya dengan segera, saya hanya ingin menulis. Hanya ingin menulis. Mengungkapkan apa yang dibenak. Bukan hanya tulisan ‘dear diary’ tapi tulisan ringan tapi ada ‘sesuatu’ yang dapat diambil. Yah...ada banyak hal yang berkecamuk di benak untuk dituangkan.. apalagi ada seorang teman yang mengatakan, bahwa tulisan saya membuat dia melakukan sesuatu istilah kerennya sih inspiring *halah

Sebenarnya niat nulis saya hanya ingin berbagi, berbagi pemikiran ringan, nyoba ngajak orang berpikir dengan sudut lain *sudut siku-sikunya saya.hphoho*. Selain itu nulis akan membuat saya lebih kuat, membuat saya keliatan sedikit pintar juga *halah
Balik lagi, ‘beberapa hal’ yang bikin saya hopeless mode on itu antara lain ide skripsi saya yang ‘terancam’, tempat PPL yang tidak sesuai harapan, kondisi keluarga yang belum kondusif, kenyataan tentang sahabat terbaik saya bukan yang ternyata semu, kenyataan orang yang selama ini saya anggap baik ternyata pamrih dan mengharap sesuatu yang membuat saya tidak nyaman, ditambah ada orang tiba-tiba manggil saya ‘superbaby’ tanpa alasan yang jelas * intermezzo kang... hehehehe:D*

Dan kenyataan, kalo saya harus move on dari orang yang selama 4 tahun ini hilir mudik di pikiran saya Hohoho*

Yang paling sensitif adalah soal skripsi dan tempat PPL. Dua hal tersebut adalah jalan saya menggapai cita-cita saya, yang membuat saya semangat menjalani hidup... tapi begitu dua hal tersebut terbentur keputusan orang lain, saya tak bisa berbuat apa-apa... saya kehilangan harapan hidup. Kehilangan untuk cepet lulus, kehilangan cepet membahagiakan orang tua, apapun itu saya jadi males mengerjakan dua-duanya. Betapa lemahnya saya. Itulah titik dimana saya tahu itu tidak baik, dan saya masih melakukannya. Menghentikan pencarian materi bakal skripsi saya. Saya belum bisa menerima dengan ‘ikhlas’ tempat PPL saya... saya belum bisa ikhlas... belum bisa enjoy...

Entah apa yang membuat saya begitu malas, apa mungkin ada setan yang bergelantungan. Ditambah ‘penyakit’ngantuk saya,jadilah saya menikmati tidur dengan berselimut kemalasan... #miris

Huft..

Huft..

Hmmm..


Namun mulai detik ini, saya harus mengakhiri semua itu!!! Rasa malas. Rasa tidak ikhlas. Saya tidak bisa begini terus. Harus belajar pasrah. Semua sudah jalan Tuhan. Yup, karena sebelum-sebelumnya kita sudah berusaha maksimal untuk menjalankan rencana kita, tapi tetaplah rencana Tuhan yang paling indah. Yakinlah. Tak ada gunanya menyesali keadaan. Tak ada gunanya mengutuk nasib. Tak adanya bermuka masam. Tersenyumlah. Tegapkan langkah. Hidup hanya soal usaha, belajar dan proses. Berusahalah, belajarlah, dan berproseslah hanya itu tugas kita. Hasil biar Tuhan yang menentukan. Asal kita sudah melakukan semuanya dengan cara terbaik kita... 
Kenyataan sepahit apapun itu, harus diterima dengan lapang dada. Memang seperti itu adanya, tidak bisa dipungkiri. Soal kenyataan, mungkin nanti saya tulis pada kesempatan lain begitu juga dengan MOVE ON! *okey? Okey?*

Smile up, Enjoy your movement!!


-september, 20th 2012-

Selasa, 11 September 2012

HAPPY TEACHING (Yukk...Ngajar!!)


“Mbak Indah, kapan bisa ngajar Nanda?” –Om Dadut-
“Dinda lesnya malam Senin dan malam Rabu geh mbak...” –Bulik Dwi-
“Mbak Indah, Amel pengin diajarin Bahasa Inggris...” –Bulik Tuti-
“Jadwal nggajiku kapan lagi, Mbak?” –Inez-
“Mbak Indah, kok sekarang jarang ke Darussalam?” –Wulan-
“Mbak, kok udah tidur? Ajari Fisika....!!! -Fitria, adek-


Hoaammm...begitulah secuplik pertanyaan menohok yang sering saya dengar...

Jujur, ingin rasanya bisa lebih banyak membagi ilmu pada anak-anak di sekitar saya, rasanya sangat merasa bersalah ketika menolak mengajari mereka. Bukannya kenapa-kenapa, tapi lagi-lagi saya merasa kewalahan membagi waktu saya. Apalagi ditambah kebiasaan buruk atau lebih tepatnya semacam penyakit yang selalu datang di malam hari, apakah itu?? Yupp... Ngantuk!!! Keinginan untuk bisa melakukan lebih dan rencana-rencana ‘bermanfaat’ pun kandas sudah ketika serangan Ngantuk datang... yah...walo tugas belum terselesaikan, kadang tanpa sadar saya sudah tertidur di meja dan netbook saya masih menyala. Kadang saya juga nggak sadar sudah terkepar di kasur...

Entahlah apa sebabnya, yang membuat saya begitu mudah give up sama ngantuk...*hadeh*

Apapun kebiasaan buruk-penyakit- saya, semangat untuk berbagi ilmu rasanya tak pernah surut. Saya saat ini mengajar privat dan menjadi Sekretaris Bimbingan Belajar LAZIS UNS, yang kegiatan tersebut didominasi oleh anak-anak usia SD...
Selama ini saya melihat bahwa anak-anak di sekitar kampus ataupun di rumah saya memiliki minat belajar yang cukup baik, hanya saja mereka butuh orang-orang yang mau menemani mereka belajar syukur-syukur mengarahkan bakat dan minat mereka. Menurut pengamatan, sebenarnya anak-anak usia SD, SMP maupun SMA hanya butuh TEMAN BELAJAR. Belajar apapun, pelajaran sekolah, softskill, lifeskill termasuk juga belajar tentang hidup.

Karena kesibukan orang tua, tak ada TEMAN BELAJAR dan ‘kecuekan’ lingkungan akan pentingnya belajar, maka mereka pun menjadi anak yang anti belajar. Anak-anak lebih memilih kegiatan yang ‘menyenangkan’ versi mereka, main PS, Tamiya, kongkow –kongkow geje, balapan liar... Hmm...Ironis memang. Keprihatinan ini yang membuat saya begitu menghargai orangtua-orangtua yang antusias meminta anaknya diajari, dan dibuat trenyuh ketika anak-anak itu yang bilang sendiri minta diajari.

Seandainya, orangtua,keluarga dan para pemuda mau sedikit meluangkan waktu untuk mengajari anak-anak di sekelilingnya belajar maka tak akan ada anak yang melakukan hal-hal negatif yang sering dikeluhkan orang tua terhadap anak-anaknya.

Menurut saya, rasanya kontradiktif juga, ketika banyak orang membuat komunitas-komunitas sosial pengajaran dimana-mana namun adiknya, keponakan, anak tetangganya tak terperhatikan belajarnya. Bukankah menolong itu dari yang terdekat? Rasululllah pun mengajarkan untuk bersedekah mengutamakan keluarga atau saudara terdekat yang membutuhkan baru kemudian tetangga? Hmm..Jangan sampai kita dzolim geh... #sedang belajar mengurangi kedzoliman nih.. #

Ketika ilmu dibagikan, dia tidak akan berkurang tapi akan selalu bertambah... seperti halnya amal jariyah. Yah...walaupun hanya mengajari keponakan kita mengeja kata per kata, mengajari anak tetangga berhitung... bagi mereka yang belum paham adalah suatu anugerah ketika dipahamkan . Dan melihat senyum kepahaman mereka adalah imbalan yang tak terungkapkan .

HAPPY TEACHING IN EVERYWHERE..!! Keep Istiqomah!!

-ketika kamu sibuk memyelesaikan urusan orang lain maka Allah akan sibuk menyelesaikan urusannmu-




CERITA MAGANG



September, 1st 2012
At 10.10 p.m


Sudah lama saya tak meyentuh tulis menulis, kangeennn.....mumumumu.... :*
Sebenarnya beberapa minggu terakhir keinginan menulis meledak2, apalagi melihat blog saya yang sepi... rasanya maluuu...
Sebenarnya(lagi) banyak yang terjadi dalam kehidupan saya, mempelajari hal-hal baru...

Seperti dari tanggal 23 Juni-20 Juli 2012 saya magang di Bank Muamalat cabang Solo. Berusaha untuk datang sebelum jam 8, yah...walopun beberapa kali sempat telat. Hehehe. Banyak pengalaman yang didapatkan, walaupun pengalaman yang sesuai bidang saya, Akuntansi, tak terlalu banyak tapi life’s experience lebih banyak memberikan kesan dan pesan  seperti, apa yang dipelajari di bangku kuliah tak selamanya berlaku mutlak, di tempat kerja membutuhkan sesuatu yang aplikatif. Selain itu, cara efektif untuk BERKOMUNIKASI adalah banyak MENDENGAR terlebih dulu, apapun isi pembicaraannya tetap jadilah pendengar yang baik dan tatap matanya dengan senyum seperlunya . Belajar membina hubungan itu IMPORTANT! Tapi bukan berarti menjadi munafik...

Untuk tips buat temen-temen yang mau magang, bersikaplah sopan dan nggak sok tahu pada karyawan, dengarkan apa yang diajarkan, jangan malu bertanya kalo ada yang nggak tahu kalo nantinya ada kesalahan ya wajarlah, namanya juga belajar...asal gak fatal aja Di akhir kegiatan magang, disarankan juga memberi kenang-kenangan, gak harus mahal tapi berkesan... misalnya terakhir magang kami bagi2 waffle mungil+ucapan terimaksih ke semua karyawan(kecuali security, hehehe) simple but sure... atau bisa juga memberi vandel, jam dinding atau yang lain... intinya ucapan terimakasih walo itu tak seberapa dan tentunya belum bisa membayar ilmu yang didapat selama magang.. setidaknya ada pengingat sederhana disana.


Be Nice Person in everywhere you stay... :D