Rabu, 09 Januari 2013

MATA YANG BASAH


Pagi ini mataku basah
Setelah melewatkan percakapan tadi
Menjadi orang yang merasa bersalah
Karena (mungkin) jadi pengubahmu
Betapa buruknya diriku

Pagi ini mataku basah
Aku tahu semua berawal dari kekagumanmu
Dan respon terhadap itu
Kalau kau tahu
Ada kalimat-kalimat kekaguman yang ingin terlontar dari bibirku
Tapi tertahan di tenggorokan
Tak ingin mengotori hatimu
Akan semakin banyak waktumu untuk memikirkan semua ini

Pagi ini mataku basah
Merasa menjadi kawan yang gagal
Tak membawamu ke arah yang lebih baik
Merasa menjadi seseorang yang...
Ah...tak tahulah
Sebegitu nistakah diriku?
Menjadi pengotor hatimu?
Aku tak berniat untuk itu

Pagi ini mataku basah
Andai kau tahu
Aku hanya ingin melihatmu lebih baik
Lebih bisa menentukan sikap
Lebih mampu menjadi dirimu sendiri
Yah..mungkin caraku salah
Malah membuatmu tak nyaman
Ataukah harus menjauh?

Pagi ini mataku masih basah
Dalam untaian doa
Agar kau selalu dilindungi-Nya
Agar kau selalu dalam bimbingan-Nya
Agar kau tak merasa berdosa lagi
Dan mengutuk semuanya
Agar kau memahami semua ini adalah pembelajaran untuk kita
Bahwa semua ada kadarnya
Bagaimana membuatnya proporsional

Tak ingin memberikan harapan
Karena Sang Maha Penyayang-lah yang pantas memberikan itu
Dan kita wajib percaya akan takdir-Nya




Minggu, 06 Januari 2013

HIDUPMU, NAIK BIS ATAU KERETA? (Part 2)


Sambil mengatur nafas, saya terdiam dan berpikir...

Terserah hidupmu mau naik apa, mau naik Bis atau Kereta? Kalau mau naik bis, pelan, memutar, berhenti di sembarang tempat sedangkan kalau naik kereta lurus aja, cepet hanya berhenti di tempat-tempat tertentu...

Maksudnya apa?

Beberapa orang saya rasa sudah memahami ini, bahwa hidup tentunya punya tujuan. Seperti membahagiakan orang tua, jadi orang sukses, jadi orang yang berguna, jadi dosen dan sebagainya. Yup! Untuk mencapai sebuah tujuan tentunya tidaklah mudah. Akan banyak setan-setan kecil nan imut alias godaan yang menyenangkan, agar kita tidak segera sampai tujuan kita.

Tujuan hidup yang baik bukan berati tanpa godaan, godaannya ini juga ‘terlihat baik’, tapi apakah kita tetap konsisten dengan tujuan hidup kita? Kalau kita mau naik bis, kita akan menghampiri setiap godaan, berhenti sejenak, kemudian jalan lagi, nyantai dan jalan pelan... kalau kita naik kereta ya udah jalan lurus aja, apa pun yang terjadi lurus aja. Walaupun semua akan sampai pada tujuan, tapi waktunya berbeda. Kalau naik bis akan lebih lama, naik kereta lebih cepat. Begitulah... ketika kita konsisten maka kita akan cepat mencapai tujuan kita, dan akan banyak hal lagi yang bisa kita lakukan...

Seperti halnya ketika mengerjakan skripsi, tujuan kita lulus tepat waktu. Apapun persepsi orang tentang lulus tepat waktu. Mengerjakan skripsi akan banyak menemui banyak godaan-godaan, misal kegiatan organisasi, tawaran pekerjaan, kemalasan, nonton, maen , teman-teman yang tidak mendukung dan sebagainya. Tpi tetaplah pada tujuan. Bukan berarti kita tidak peduli sekitar, cuek bebek.Bukan...tapi porsi terbesar kita tetap tujuan hidup kita! Pikiran kita terpusat pada tujuan utama kita, istilahnya sudah menyatu di alam bawah sadar...

Kalaupun ada hambatan-hambatan (bukan godaan) untuk mencapai tujuan, tak apalah...yang terpenting sudah berusaha melakukan yang terbaik dan berdoa.
Kalaupun ada sedikit keterlambatan, biarlah. Karena manusia hanya mampu merencanakan, Tuhanlah yang menentukan..
Kuncinya tetap konsisten, yakin dan semangat!



So, pilih naik Bis atau Kereta??
It’s your CHOICE!

Sabtu, 05 Januari 2013

HIDUPMU, NAIK BIS ATAU KERETA? (Part 1)


December, 15th 2012 saya dan teman saya, Rida memutuskan untuk berkelana ke Jogja. Yah..walaupun dana mepet, tapi tekad kami sudah bulat untuk melepaskan penat dari rutinitas *hauah. Saat itu kami baru menyelesaikan PPL(Program Praktik Lapangan) yang dijalani selama kurang lebih 3 bulan. PPL ini cukup menguras energi kami, rutinitas-rutinitas lain juga membuat kami merasa jenuh.
Yup! Jogja jadi alternatif :)

Saya dan Rida merencanakan semuanya via sms, kami langsung ketemu di stasiun Balapan. Mau naik kereta Madiun Jaya jam 8.35, so kami janjian jam 8. Saya sampai sekitar jam 8an, tapi Rida kok belum datang? Sms kok gak dibalas-balas... hwuahwaa...saya mulai cemas. Padahal kereta beberapa menit lagi sudah berangkat. Mau beli tiket dulu tapi takut kalau Rida ndak jadi dateng... :(

Setelah beberapa menit nunggu, muncul dia dengan terengah-engah, segera saja kami pesan tiket.... dan...jawabannya adalah: tiketnya udah habis mbak! *tuing-tuing*hoammmm...

Akhirnya kami memutuskan untuk naik Bis! Seperti saran teman saya, nanti turun di Prambanan setelah itu naik Trans Jogja. Naik bis memang cuma 5ribu perak. Tapi lambretanya.... bikin sesuatu banget, agak macet juga karena mau liburan sekolah.. tak apalah, nasi udah jadi bubur... bikin saja jadi bubur ayam yang yummy, kami habiskan perjalanan dengan ngobrol..* zbkjaijakawfgvbdvnjulplvhgjhkmkjyf

Sekitar 2,5 jam sampailah kita di tempat tujuan! M-A-L-I-O-B-O-R-O

Tapi tujuan pertama kami bukan ke pasar emperannya, kami langsung capcus ke stasiun Tugu! Ngapain coba? Pesen tiket! Buat kereta pulang... Yup sore kita harus udah di Solo, ngajar. So, nyari yang cepet.

Sampai di stasiun Tugu....

‘Tiketnya dibuka nanti beberapa jam sebelum pemberangkatan, mbaknya kesini lagi jam setengah 2an saja!’ *kereta jam 14.36*

Gubrak!

Ya sudahlah, jalan ke Malioboro lagi aja...

Lumayan sih.... Lumayan capek...

Hehehehe.

Bener kata sopir bis tadi, kalo penjual pasar Malioboro orangnya malas-malas. Jam 11 aja baru buka lapak. Hmm...jadi kita nyampai sana, belum semua pedagang buka. Jalan aja. Jalan aja. Tengok kanan, ada Perpustakaan Daerah Yogyakarta*bener gak ya namanya*, pokoknya ada perpus gitu deh.. baru ngeh kalo selama ini disana ada perpustakaan di antara pertokoan. Good idea! Bisa jadi masukan, membuat perpustakaan di tengah pusat perbelanjaan atau pusat wisata. Dan kita memutuskan untuk masuk...

Brrr...dingin. AC-nya kerasa banget. Banyak tumpukan-tumpukan arsip disana,arsip BerNas, dan lain-lain. Saya merasa ini bukan perpustakaan tapi museum... hehehe. Banyak arsip tempo doeloe, majalah-majalahnya pun tidak update... mungkin ada beberapa, ya..koran harian Jogja yang terbit hari ini. Eh ada Kyoto Book Corner, banyak buku-buku berhuruf kanji disana. Saya agak bingung siapa sebenarnya Kyoto? Kok sampai-sampainya punya corner tersendiri? Pasti dia orang hebat!*Positive thinking* jadi kepikiran punya Indah Book Corner, hehehehe. Isinya semua karya saya!*karya apaan coba?



Walau tampilannya tempo doeloe, disini free wifi lho... jadi lumayan kalo capek muter-muter Malioboro mampir sini ngadem sambil hotspotan.... 

Setelah puas foto-foto*eh* dan membuka-buka majalah kami putuskan untuk lanjut menyusuri Malioboro..

Sudah mulai ramai nih, baju batik, kaos oblong, aksesoris semua ditata dengan apik... Kalo lihat kaos jadi ingat sampai ya? Pengin beliin sih, hmm tapi..rencananya emang kami gak mau beli apa-apa..

Makan! Setelah muter-muter kami memutuskan makan di Mc*, jauh-jauh ke Jogja makannya di Mc*...haduh pie banget i... solat di masjid kantor Gubernur trus ke pasar Beringharjo, setelah itu memutuskan untuk pulang karena jam hampir menunjukkan jam 14. Padahal sebenarnya mau lihat-lihat ke Shopping Center, Taman Pintar dan Benteng Vredebrug. Hmm..jalan dari Beringharjo ke Stasiun Tugu lumayan jauh juga ya, kami harus berlari-lari untuk sampai.kami harus berlari karena ada satu kesalahan saya*undercover* Beberapa menit lagi kereta mau berangkat. Jadi penumpang terakhir. 1 menit sebelum keberangkatan.

Terduduk lemas di kereta... kemudian tertawa bareng. Menertawakan hari ini!


To be continue....