Kamis, 31 Oktober 2013

TRIANGLE LIFE



Setiap orang diciptakan dengan berbagai elemen, sel-sel pembentuk jaringan, dari jaringan membentuk organ, dari berbagai organ membentuk sistem organ. Finally, sistem organ ini yang membentuk raga manusia seutuhnya. Begitu juga dengan tugas manusia, ia tinggal tak hanya dengan satu tugas, tapi beraneka ragam tugas yang akan membentuk jiwa manusia seutuhnya. Dalam Al Qur’an sudah dijelaskan bahwa manusia merupakan khalifah di Bumi. Sebagai khalifah tentunya tidak hanya mengurus dirinya sendiri, tapi juga mengurus sesama dan alam sekitar.

Alloh, Me and Others merupakan bagian dari hidup kita yang terpisahkan. Kita harus mampu berhubungan dan menjalankan tugas sebagai hamba Alloh, sebagai inividu dan sebagai makhluk sosial peduli sesama dan sekitar. 

#Focus to Alloh
Sebagai hamba, kita wajib menunaikan tugas-tugas kita sebagai seorang Muslim, minimal yang ada pada Rukun Islam (syahadat, sholat, puasa, zakat dan naik haji jika sudah mampu). Apapun yang kita perbuat niatkan hanya mencari ridho Alloh, karena semuanya akan bernilai ibadah. Dengan ibadah kita akan menabung pahala untuk bekal akhirat, kehidupan yang sebenar-benarnya.

#Focus to Me
Setiap orang dibekali dengan bakat dan potensi masing-masing. Dengan bekal yang sudah ada itulah kita mengarungi hidup di dunia. Hanya apakah kita focus menggali potensi kita? atau sibuk membandingkan apa yang di diri kita dengan di diri orang lain? Alloh sudah memberikan bekal potensi beraneka ragam, ada yang dibekali dengan kemampuan menulis, menyanyi, mengajar, memimpin dan sebagainya. Tugas kita hanya mengenali dan menggalinya terus menerus sampai terlihat mata air, yang dapat dimanfaatkan diri kita dan orang lain… :)
Kalaupun kita belum mengetahui bakat dan potensi kita, coba tanyakan pada diri, apa yang kita sukai, apa yang membuat kita nyaman mengerjakannya, dan teruslah mendekat pada Alloh. Semakin dekat kita pada Alloh maka semakin mudah kita mendapat petunjuk … :)

#Focus to Others
Berbagilah dengan apa yang kita miliki, entah itu ilmu, harta, tenaga atau apapun. Manfaatkan apa yang kita miliki untuk kemaslahatan bersama, kemaslahatan umat. Ketahuilah, kita akan benar-benar menjadi manusia seutuhnya ketika dapat memberikan manfaat pada orang lain.
Tepatlah sebuah quote, “If you want to FAST go ALONE, if you want to FAR go TOGETHER
Perjalanan jauh dan cita-cita tinggi membutuhkan orang-orang yang setia menemani kita, walaupun tak harus selalu di samping kita… :)

 Kopdar bareng mb Febrianti @pewski ( tengah kerudung hijau)






Di suatu sore, 25 October 2013
@cafetodjoe w/ @pewski  @KSMSoloraya
(review dengan bumbu :D)



           

Selasa, 22 Oktober 2013

LDR, Why Not?


Jarak dan waktu mungkin memisahkan, tapi tidak dengan hati….


Long Distance Relationship atau sering kita sebut LDR, merupakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tempat yang berbeda. Tempat berbeda ini bisa diasumsikan kota, provinsi, pulau, bahkan negara. Karena perbedaan tempat ini tentunya ada  jarak yang memisahkan.

Mungkin beberapa orang berpendapat bahwa hubungan yang LDR itu nonsense, tapi tidak sedikit juga yang ngerasa nyaman dengan LDR. Kenapa orang memilih LDR? Mungkin untuk alasan study, untuk bekerja atau untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka terlebih dahulu.Dan mereka akan bertaemu di suatu ketika setelah ‘pekerjaan’nya selesai.

Kalo menurut saya, LDR itu hanya soal komitmen.
Ketika seseorang menjaga komitmen dengan baik maka jarak dan waktu pun tak menjadi kendala. Oia LDR itu juga suatu pilihan, karena tentunya banyak resiko yang bakal dihadapi, seperti rasa kurang percaya, rasa kesepian, rasa kangen, rasa kurang diperhatikan dan rasa-rasa yang nggak enak lainnya.

Yah…intinya ujian kesabaran. Menanti sesuatu yang indah di suatu ketika. Kalaupun ada yang gagal #LDR itu juga pilihan, percaya sajalah Tuhan selalu punya renacana indah untuk hamba-Nya.

Kalo cerita soal LDR, ada beberapa cerita yang ber-happy ending. Seperti kisah Putri Sultan Hamnegkubowono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro pun ternyata tak jauh-jauh dari kata LDR, dan mereka kenal lewat MIRC (situs chatting yang mewabah awal tahun 2000an), mereka pacaran selama 10 tahun. Mbak Hayu lanjut kuliah di Inggris sedang mas Notonegoro sibuk mengurus di PBB. Tanggal 21-23 Oktober 2013 mereka melansungkan pernikahan ala keraton Ngayogyakarta.

                                      (Foto:KeratonWedding)


Ada juga cerita dari situs kompasiana, ada seorang yang tertarik dengan seorang cewek karena tulisan-tulisannya di dunia maya, yang cewek di Indonesia dan yang cowok sedang kerja ada di Korea. Mereka belum pernah ketemu, tapi sering berhubungan lewat sosmed malah pernah juga si cowok kirim ginseng asli Korea buat si cewek… J

Hal ini juga dialami oleh kakak dari seorang teman, namanya Mb Meila, melansungkan pernikahan pada bulan September 2013 kemarin, setelah menjalani 4 tahun LDR, karena kuliah dan pekerjaan. Mas Ozi, suami mb Meila pernah bekerja di luar Jawa dan sekarang di Jakarta sedangkan mb Meila menetap di Semarang. Yah…pada akhirnya semua indah pada waktunya… J



  



 Mungkin masih ada banyak cerita LDR yang ber-happy ending atau bahkan sad ending. Apapun itu, intinya adalah belajar untuk menjaga komitmen. Bertanggung jawab dengan apa yang telah dikatakan dahulu. LDR ini tak hanya berlaku untuk hubungan dengan someone special lho *uhuk*, tapi juga berlaku untuk sahabatan. Karena alasan pekerjaan, kita pun bisa LDR dengan sahabat kita. 
Yup…seperti yang saya alami sekarang ini. Kita berkomitmen untuk kontak-kontakan terus, walaupun mungkin tak seintensif dulu. Komunikasi. Ini juga hal yang perlu diperhatikan kalo LDR, mungkin bisa lewat telepon, sms, sosmed yang semakin beragam. Selain komunikasi secara langsung, kita pun wajib banget komunikasi lewat DOA. Karena Allah-lah yang Maha Menautkan dan Membolak-balikkan hati manusia… J. Salam LDR!






*syukuri dan jaga apa yang kita miliki sekarang
(Oct, 21st 2013)