Selasa, 27 Desember 2011

SEKOLAH PINTAR MERAPI, Penuh Inspirasi....

December 25th 2011

Bagian dari tahun ini. Akhir tahun. Ditengah himpitan, dirapatnya tugas, dikeringnya dompet. Hauah. Terbersit untuk melanjutkan misi yang tertunda.

Silaturhmi ke Sekolah Pintar Merapi

(sekolah non formal yang didirikan untuk sarana pembangkitan semangat anak-anak yang terkena bencana letusan Merapi beberapa waktu lalu)




Ini berawal dari keinginan membuat ASRAMA UNTUK ANAK-ANAK SD BELAKANG KAMPUS,

Berawal dari melihat semangat anak-anak untuk belajar, betapa antusiasnya mereka belajar. Melihat bahwa tutur kata mereka belumlah baik, tingkah laku mereka belum sempurna. Melihat begitu banyaknya potensi di diri mereka, yah...walo semuanya masih abstrak. Belum jelas. Tapi mereka butuh orang-orang yang mau membimbing penemuan potensi mereka, menuntun setiap langkah menuju asa mereka. Karena kondisi keluarga, orang tua kadang hanya memberikan sebagian hak anak, yaitu nafkah. Apa mau dikata, pendidikan dan pemahaman setiap orang tua berbeda dan kebanyakan mereka adalah kaum marginal, yang hidupnya masih dibawah garis. Mereka kebanyakan juga kaum urban. Coba mengadu nasib di kota kecil ini, Solo.

Walau ada beberapa anak yang sudah baik dan berada di keluarga yang baik juga, baik secara materi maupun pendidikan. Tapi saya mencoba mengeneralisasi,agar kita segera punya solusi untuk masalah-masalah seperti ini. Hmm..bahkan ada anak-anak kelas 6 SD yang perilakunya seperti orang dewasa: miras, tindik, tatoan. Saya belum bertemu dengan anak-anak tersebut, tapi saya mendengar cerita dari warga dan adek-adek binaan di LAZIS UNS. Miris.

Mahasiswa dituntut untuk lulus cepat, IP bagus, dapat kerjaan mapan. Mahasiswa disibukkan dengan tugas dan ujian yang datang bertubi-tubi, rasanya sudah tak ada ruang untuk bernafas. Kalau sempat bernafas, itu pun untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang masa depan mereka. Itu tak masalah. Itu baik. Karena memang sekarang zamannya seperti itu. Tapi sebagai mahasiswa kita tidak boleh memiliki idealisme pragmatis, yang hanya berkutat pada pemahaman-pemahaman yang sulit dicerna oleh realita. Mahasiswa seharusnya banyak melihat sekitar, karena mereka nantinya akan terjun ke masyarakat... Yah..tembok kampus terlalu kokoh untuk melihat sekitar. Padahal masyarakat excited sekali kalau mahasiswa mau mendatangi mereka, dalam arti bikin acara yang mempartisipasikan mereka.

Bingung dengan tulisan saya?? Bertele-tele? Hehehehe. Maklum,saya sedang belajar. #ngeles#. Pada intinya begini, kita perlu mengadakan asrama ataupun semacam pendampingan yang intesif pada anak-anak belakang kampus UNS sebagai upaya mengembangkan potensi mereka, memupuk mimpi-mimpi mereka, menuntun mereka menjadi anak yang mandiri, religius, berkarakter dan nasionlis. Implikasinya ketika mereka dewasa, akan memiliki bahan yang cukup untuk perbaikan keluarga mereka. Jangka panjangnya rantai kemiskinan di sekitar kampus akan terkurangi. Mahasiswa sebagai relawan, instruktur dan manajerial pendampingan akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Jadi ketika mereka sudah tidak di lingkungan kampus, bekerja di suatu tempat... rasa peduli mereka masih ada. Dan berusaha menebar kebaikan untuk lingkungan dimana mereka tinggal. Kalau itu benar-benar dapat terealisasikan, subhanallah sekali.. :)

Kembali ke SEKOLAH PINTAR MERAPI di Posko Umbulharjo,Cangkringan, Kaliurang



Kami, saya, Lala(P.Biologi 09), Anna(P.Akuntansi 09), Evi(P.Akuntansi 09), Vety(FH 09), Via(FH 09) dan Mas Faizal(FT 07) berangkat sekitar pukul 7.20, menuju UNY untuk berangkat bareng dengan relawan SPM(Sekolah Pintar Merapi). Oia kami kesana bukan atas nama organisasi tertentu, karena kami hanyalah orang-orang yang pengin nimba ilmu, cari pengalaman, refreshing... Hohoho.

Keberangkatan kami ditemani dengan cuaca yang tidak mendukung, hujan, panas, hujan, panas, hujan lagi...(bolakbalik pake-lepas mantol). Apapun itu, pada intinya kami mendapat beberapa pelajaran yang berharga, dan harus ditulis agar tidak lupa. Hauah. Pelajaran itu kami dapat dari mas Pidi Winata(direktur SPM, UNY), mb Uzi, mb Putri, mb Lilin, Mb Esti,mb Aulia, mas Syahrir, pokoknya relawan SPM semua dah.. beberapa pembelajaran itu, antara lain:

1. Untuk memulai suatu program, yang dilakukan pertama kali adalah KLAIM. Sebuah pengakuan adanya suatu program, pasang spanduk, pamflet yang banyak. Intinya woro-woro dulu. Masalah teknis menyusul. Tak perlu menunggu semuanya sempurna baru memulai. Ini saran untuk kegiatan sosial seperti SPM.

2. Penentuan tempat. Bisa dilakukan di rumah warga. Anak-anak berkumpul sedikit demi sedikit, kadang mereka juga belajar di bawah pohon dimana pamflet itu ditempel...

3. Waktu bisa dilakukan 2 hari sekali atau fleksibel

4. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan(dan beberapa sudah berjalan), yaitu: Sanggar Bintang, Sanggar Seni, Kelompok Usaha, Rumah Pintar, Sekolah Olahraga(Sepakbola), Jurit malam, Pengajian ibu-ibu

5. Pemberian nama program, yang simpel dan nyeleneh, begitu juga dengan logo-logonya.

6. Butuh tim dengan orang yang rada nyeleneh, gila, sedikit liar, maksudnya orang-orang yang out of the box’s mindest. Kalaupun tidak, setidaknya saling melengkapi... Berproses. :D

7. Hal yang sedikit terlupakan adalah masalah OLAHRAGA, saya menjadi terinspirasi bikin pertandingan sepakbola/futsal untuk anak-anak binaan LAZIS, tempat dimana saya berkecimpung. Pasti seru!! Hehehe. Yah..karena saya melihat mereka begitu antusias maen bola(di suatu sore;red)

8. Pembinaan untuk warga sekitar, seperti pengajian. Ini mungkin bisa menjadi lahan dakwah untuk organisasi keagamaan di kampus. Tapi kalo temen-temen dari LAZIS mungkin mau mengadakan saya kira tak ada salahnya...:)

9. Ternyata banyak juga orang-orang yang peduli dan bergerak di lingkup yang hampir sama, anak-anak. Di kampus lain. Di tempat lain. Walopun Dusbin-dusbin organisasi internal banyak namun saya lihat kurang termanajemen(maaf, untuk yang punya dusbin). Maksud saya, untuk kegiatan sosial seperti pendampingan butuh keseriusan dan keberlanjutan. Yah..kalo bisa itu berdiri secara indepedent, agar bisa menentukan nasibnya sendiri. Tapi bukan berarti tidak bekerjasama.

10. Berusaha untuk kerjasama dengan pihak-pihak yang berkaitan, agar dapat share program

11. BERANI!!!

diskusi dengan teman-teman SPM

Ada juga cerita dari Mas Pidi tentang seorang ibu unik dan nyeleneh, yang menjadi ibunya anak-anak jalanan, buka usaha warung makan. Tapi dia mampu menyekolahkan anak-anak jalanan tersebut. Mereka makan juga disitu, ibu tersebut pun tidak minta balas materi dari anak-anak tersebut. Subhanaallah. Yah..untuk berbagi tak harus punya banyak, dengan yang sedikit pun sudah bermakna.

Mungkin, beberapa orang akan berkata keinginan saya terlalu tinggi, idealis atau biasa-biasa saja?? Tak apa. Tak ada jaminan juga kalo keinginan saya akan menjadi kenyataan. Saya hanya melihat, menulis dan melakukan usaha untuk sedikit perbaikan. Kalaupun keinginan untuk Asrama atau pendampingan yang sejenisnya sekarang ini belum bisa terealisasikan, mungkin besok-besok adek-adek tingkat atau orang lain nun jauh disana yang mewujudkannya... :)


Yah..idealisme adalah sebuah proses. Ketulusan itu pun juga proses. Tak ada jaminan kita akan menjadi idealis dan tulus selamanya, tapi kalo kita tidak mulai dari sekarang, kapan kita akan berproses??? Time is limiit guys... :D





mampir @ Pecel Lele Lela...yummy...:D


Pengin tahu lebih banyak tentang Sekolah Pintar Merapi? Look at http://www.sekolahpintarmerapi.org/

Jumat, 23 Desember 2011

Part of December...

December, 22nd 2011
At 10.27 p.m

Hari ini saya cukup BAHAGIA!! Hmm..tugas-tugas kuliah mulai berguguran! –horeeee....- yah...walo masih ada tiga tugas yang tertinggal dan semuanya berbau makalah... hmmm...bau!!

Semua berjalan normal, dan rencana saya untuk silaturahmi ke Sekolah Pintar Merapi tanggal 25 desember insyaallah akan berjalan lancar. Ammiiin.

Bada ashar tadi saya menemani teman, sebut saja Fila, untuk membelikan gamis pesanan ibuknya yang ada di Kalimantan. Standarnya orang Solo, kalo nyari baju ato apapun yang berbau batik tetep di Pusat Grosir Solo kalo gak ya Klewer. Dan kami memilih menuju ke tempat pertama, selain nyaman harga tawarnya pun gak alay*berlebihan;red*. Gamis kelelewar bahan paris bermanik di bagian depan jadi alternatif pilihan kami, yah...setelah bebeapa kali muter dan setelah proses tawar menawar, jadilah gamis itu berharga Rp 150.000,00. 3x harga kemeja batik yang dibeli Fila buat Bapaknya. Dalam arti, harga baju cewek 3x lebih mahal dari baju cowok!!! Ini nggak berlaku mutlak kok, jadi buat cowok-cowk nggak perlu protes, okey??

So, apa hubungannya gamis ibunya Fila sama saya?? Apa hubungannya harga gamis dengan diri saya?? Hehehe. Itu bukan titik poinnya kawan.. sembari hunting gamis, saya melihat batik sarimbit*berpasangan;red* unyu banget... Yang cewek modelnya gamis yang cowok modelnya kemeja!! Harganya Rp 100.000,00!! Miring!! Jadi penginn beli... tapi mo tak pake pasangan ma sapa?? Itu yang susah. Nyari pasangan.
Yah..batik sarimbit tadi mengingatkan saya pada seseorang, sebut saya F, setiap lihat baju cowok, pengin rasanya beliin buat dia... *sok sweet* maybe someday, we will wear together... Ngebayangiinnya aja, kayak cucuk banget. Hahahaha. Tapi maaf, saya harus meng-cut imajinasi , padahal saat itu juga pengin sms ke F, “Eh, tadi aku lihat batik sarimbit unyu banget! Harganya cma Rp 100rb! Hmm...kapan yak bisa pake bareng?” *hwuahwa...smsnya nggak kalah unyu! Hohhoho*

Sayangnya, imajinasi saya dan hasrat untuk sms benar-benar terhenti, ketika ingat: “Bismillah untuk melepasmu, Fokus pada ilmu pengetahuan” hmm...sms yang udah out of date, singkat dan bermakna daleeemmm bangeet. Kalo bahasa jawa timurnya, ‘wis ra usah ganggu aku reekk’ . hehehe..agak berlebihan sih, tapi itu maksudnya... :D
Sebenarnya saya merasa malu kalo mau sms atau telepon F, harus mikir seribu kali. Yah..karena kesannya saya yang ngejar-ngejar dia *miris*, jadi saya berusaha untuk tidak melakukannya lagi. It’s enough. Walo saya tahu*ato sok tau* kalo dia masih punya perasaan ke saya. Tapi karena dia tipikal pemikir, knowledge oriented jadi semua yang berbau perasaan tidak digubris.. jadi saran-saran majalah remaja ababil, metropop nggak ampuh buat nerjemahin maksud dia ke saya. Misalnya, ketika cowok mulai berubah, jadi jarang angkat telepon, bales sms, harus diselidiki pasti ada yang tidak beres, ato mungkin ada ‘someone else’??? Hmm..sayangnya F nggak bales sms, nggak angkat telepon karena ‘berduaan’ sama robot.... Hwuahwa. Saya diduain dengan robot???

Sudahlah. Lupakan F untuk sementara. Intinya saya Cuma butuh orang yang mau dengerin cerita-cerita konyol saya, dengerin masalah-masalah hidup saya yang bak air terjun... turun terusss...mengalir terus... thank’s buat AV yang mau ndengerin saya via udara *dipikir2 antar paragraf nggak ada hubungannya.hmm.belajar nulis yang benar yak! :P*
Bada magrib mpe rumah, ada ponakan yang dateng. Alhamdulillah yah. Umminya cerita kalo di Pondok dia dapet rengking 7,subhnaallah..padahal Dilah*ponakan;red* sekolah Sdnya bukanlah dari SDIT atopunn pondok. Maksudnya tingkat hafalan dan pengetahuan agamanya nggak ketinggalan jauh dari teman2nya yang di sekolah Islam Terpadu. Tadi saya pesan ke dia, buat rajin belajar, nanti kalo udah besar bisa kuliah ke Mesir, Mekah, atopun Yaman. Amiinn. Setidaknya keluarga kami mulai berbenah... 
Tadi siang ngopy Downloadan Acara MATA NAJWA, isinya tentang Ironi Pendidikan di Indonesia. Kejujuran seperti suatu hal yang mahal. Sekolah seperti menggegam bulan bagi mereka yang papa. Sampai-sampai Najwa bilang, Sekolah MAHAL membuat kita takut GAGAL!!


That’s right. Saya rasa untuk memperbaiki itu semua perlu adanya dukungan dari guru-guru yang berkarakter dan ibu-ibu yang mencintai anakya dengan tulus. Karena dengan cinta tulus anak akan belajar dihargai, dan memudahkan aktualisasi.

Begitulah hikmah hari ini...
Nice day.

Senin, 22 Agustus 2011

Kemarin, Sore Ini dan Mbak Linda

Kemarin (20/8/2011) saya rasakan hari begitu sempurna. Tiga Agenda terlampui dengan baik. Jam 13.40 Kajian kader ekonomi FKIP kemudian ikut sharing-sharing Kemendagri di samping rektorat. Sekitar jam 16.30 baru meluncur ke Acara Buber Lazis bersama Anak Yatim. Saya disini mengisi sesi games dengan mbak Annise. Sebenarnya saya bingung membawakan games apa dan takut akan terkesan garing.

Tapi ternyata....

saya enjoy membawakan games balon-balon. Alhamdulillah. Pengin bawain games lagi kapan-kapan. Hehehe. Seruuu!! saya benar-benar menikmati..:)



Habis itu saya dan Lala memutuskan untuk mampir ke porsima(markas BEM UNS). Kami disambut hangat. Hwuahwa. Seneng rasanya. Bisa ketemu Yoga, Latho, mb Dewi dan yang lain. NIcE.

Hari ini ada acara bakti sosial di daerah Mojosongo. Saya disms lathho buat dateng. Ya udahlah dateng skalian kumpul2. Sebelum ashar, orang yang sangat kunanti-nantikan baru aja menampakkan hidungnya. O..O...sapa dia? Yah..tante Linda!! Atau biasa disebut mb Linda. Ada yang berubah dari dirinya, terakhir bertemu dengannya dia masih keliatan sumringah. Namun hari ini dia keliatan lesu dan tirus. Sepertinya dia sedang banyak pikiran. Apalagi dia sempat cerita kalo bapaknya sakit. Ada saraf yang terjepit. Masyaallah... Hmm,rasanya pengin buru-buru nengok..

Biasanya mb Linda menyambut hangat kedatanganku, menanyakan kabarku dan senyumnya tulus tidak dipaksakan. Mb Linda adalah senior di BEM. Dia sangat mumpuni di perbincangan politik dan ekonomi. Selalu mempunyai banyak sudut pandang. Banyak teman-teman yang suka berdiskusi dengan dia. Termasuk saya. Berdiskusi tentang hal-hal yang digalaukan. Sore ini mb Linda berbeda. Bukannya saya berlebihan, tapi itulah yang saya lihat. Ingin rasanya memeluknya, walaupun saya hanya seorang adik yang suka merepotkan tapi saya sayang mb Linda.... (yah...saya tahu mb Linda nggak suka dengan adegan melow2. Hehehe)

Cerita yang berbeda, dari Lala, temen kentalku di BEM tahun kemarin. Dia menceritakan tentang 'mas'nya yang mulai berubah...

Cerita dia sebenarnya hampir sama denganku, cuma masnya ini lebih dewasa. Saya hanya sanggup bilang untuk 'sabar..sabar..dan ikhlaskan..' aku tak punya pilihan kosakata lain. Walaupun banyak hal yang ingin aku sampaikan. Tapi saya tak mau terkesan menggurui. Ingin ku katakan padanya, bahwa kebanyakan laki-laki seperti itu. Pintar-pintarnya kita nyerateni tapi jangan sampai menghamba. Bersabar dan mengikhlaskan semuanya pada Alloh, karena Dia Maha Pembolak-balik hati manusia. Alloh yang akan menunjukkan jodoh terbaik pada kita...

Teringat akan dia yang nun jauh disana, semuanya terasa garing. Tapi mau bagaimana lagi. Saya nggak bisa berbuat lebih. Karena takut melanggar apa yang tidak boleh dilanggar. Bersabar. Kalaupun dia nantinya bukan jodohku, setidaknya apa yang aku alami sekarang adalah sebuah pembelajaran, untuk sabar...tulus...dan ikhlas. Alloh selalu membalas perbuatan hambaNya dengan balasan yang setimpal. :)

Satu forwardan sms dari Mas Faisal untuk adek-adeknya:

Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga,saat seseorang itu pun hilang begitu saja, masih ada setangkup harapan agar ia kembali. Walaupun ada kata-katanya yang menyakitkan hati, akan selalu ada beribu kata maaf untuknya. Masih ada beribu penantian walau tak pasti. Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah sosok yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain.

Sementara dia yang jauh disana mungkin sama sekali tidak memikirkanmu. Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia? Masih ada sejuta asa, masih ada sejuta makna, masih ada pijar bintang dan mentari yang akan selalu bercahaya di lubuk jiwa dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama



" Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya, disaat yang tepat, di keadaan yang tepat, dengan seseorang yang tepat"





August,21st 2011

Minggu, 21 Agustus 2011

LIBURAN...LIBURAN...

Kumpulan poto2 liburan(versi saya)


June,25th 2011 Pesantren Kilat Se-Solo Raya





June, 25th 2011 Solo Batik Carnival at night... :)


July, 1st 2011 malam midodaraninya mbak jemy









July,2nd 2011 hari H nikahannya mb Jemy






downloadnya lola, lanjutin kpan2 ajah dah...
m tidur dlu...
zzzz....

Jumat, 05 Agustus 2011

MENGGAGAS PENDIDIKAN FINANSIAL SIMPLE AND FUN DI SEKOLAH

Maraknya kasus tenaga kerja Indonesia yang teraniaya menjadi keprihatinan tersendiri. Bagaimana lambatnya pemerintah menanggapi hal ini. Sampai satu per satu korban berjatuhan. Ini merupakan PR besar untuk pemerintahan saat ini. Dengan dalih ekonomi mereka mencari nafkah ke Malasyia, Hongkong, Arab Saudi dan lainnya. Seharusnya pemerintah mampu memberikan lapangan pekerjaan. Sehingga mereka tak perlu lagi mencari nafkah di negeri orang. Yang mereka belum tahu sistem hukum yang berlaku disana.


Untuk membuka lapangan kerja baru, seharusnya pemerintah lebih focus menambah asset bukan menambah liabilities. Ini menyebabkan pengeluaran tiap tahun akan bertambah dan keamanan financial terganggu.


Pentingnya Pendidikan Finansial


Sebuah penelitian di Australia pernah mengungkapkan bahwa peningkatan pendidikan finansial pada 10% populasi akan berpotensi meningkatkan ekonomi Australia sebesar 6 miliar dollar Australia per tahun dengan cara membuka 16.000 lapangan kerja baru. Wow…ini sangat mengngaggumkan. Bagaimana hal ini jika terjadi di Indonesia? Bisa-bisa tidak akan terjadi lagi namanya penggangguran. Sedemikian besar dampak dari pendidikan financial itu sendiri. Karena ketika kita mampu mengelola keuangan kita maka kesempatan untuk berinvestasi sangatlah besar. Uang yang tidak efisien dapat di minimalisir. Konsumerisme akan terkurangi.


Akan tetapi sayangnya, kita selama ini seolah-olah "dipinggirkan" dalam hal suatu ilmu yang sebenarnya selalu melekat dengan kehidupan sehari-hari. Yang tanpanya maka kita tidak akan dapat berbuat apa-apa, yaitu ilmu tentang uang! Sejak sekolah dasar hingga kuliah yang kita habiskan puluhan tahun, nyaris tidak pernah kita diajarkan ilmu tentang uang, finansial, investasi dsb (kecuali yang jurusan akuntansi/ekonomi). Sehingga sangat wajar saat ini pemahaman kita yang sudah dewasa dan tua sangat minim tentang bagaimana mengelola uang, hutang, menyiapkan berbagai kebutuhan dana masa depan dan lain sebagainya. Sehingga tidak heran banyak dari kita yang akhirnya terjerembab dalam jurang finansial yang akut. Dan ini tidak memandang lulusan SD, SMP, SMU, S1, S2 bahkan S3! Karena ilmu melek finansial ini adalah seharusnya ilmu wajib yang harus dikuasai semua orang baik pria maupun wanita.


Melihat urgensi dari pendidikan financial, dirasa perlu diadakan secara mengglobal. Di Amerika pendidikan financial ini bukanlah hal baru, karena masyarakatnya menyadari pentingnya belajar financial. Sebenarnya di beberapa kota besar Indonesia sudah ada, namun yang tarif yang ada bukan hal yang sedikit. Sehingga hanya mampu dijangkau oleh kalangan menengah atas. Padahal pendidikan financial ini harusnya diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.


Training perencanaan keuangan sudah menjamur akhir-akhir ini. Tapi kebanyakan hanya untuk orang-orang dewasa, padahal pendidikan financial harus diterima sedini mungkin. Seperti Robert T.Kiyosaki yang mengenal pendidikan financial sejak usia 9 tahun. Pendidikan financial yang didapat secara informal dari ayah yang kaya, membawanya menjadi salah satu orang terkaya di Amerika.


Pendidikan financial ini akan berhubungan erat dengan asset dan liabilities. Aset dapat diartikan sebagai suatu harta atau kekayaan yang mampu menghasilkan uang. Sedangkan liabilities merupakan suatu kewajiban yang mesti kita bayar. Dalam arti lain, asset dapat menambah pemasukan kita, sedang kewajiban menambah pengeluaran kita. Ini merupakan salah satu konsep akuntansi.


Pendidikan Financial Simple and Fun


Pendidikan financial ini sebaiknya diterapkan secara berjenjang, dari SD, SMP kemudian SMA. Diterapkan sebagai pelajaran tambahan, karena kalau sebagai pelajaran wajib perlu proses. Sedangkan pendidikan financial yang diharapkan ini tidak banyak teoritis tapi lebih aplikatif. Dalam bentuk permainan, monopoli misalnya. Dengan kebiasaan bermain monopoli, maka otak bawah sadar anak akan terekam untuk mengambil pelajaran. Kapan dia harus membeli hipotik, hutang di bank. Sehingga nantinya ketika ia sudah dewas mampu menerapkan dalam kondisi finansialnya. Permainan-permainan yang dihadirkan lebih menekankan pada alam bawah sadar anak. Diharapkan setelah permainan selesai dapat dengan sendirinya mengambil suatu kesimpulan.


Dengan aplikasi Game City Vill yang ada di computer anak-anak pun dapat mengambil pelajaran tentang keuangan karena anak-anak diajari untuk merancang pembangunan kota. Dan pada jenjang lebih lanjut akan diajarkan tentang saham dan investasi. Selain itu pengajar dapat melakukan dengan orantua siswa yang memiliki usaha. Anak-anak dapat diajak ketempat usaha, dan berpartisipasi didalamnya. Bekerja untuk beberapa hari. Sehingga anak-anak dapat menyadari bahwa orant tua mereka bekerja tidaklah mudah. Jadi harus bisa menghargai uang dan tidak menggunakan utuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Pendidikan financial ini dilakukan di luar ruangan, misalnya di taman kota, halaman sekolah atau bahkan mall. Dengan maksud anak-anak dapat melihat kondisi ekonomi disekitarnya sehingga memudahkan penjelasan. Selain itu, anak anak juga diajarkan tentang berbagi, penerapan konsep menerima dengan memberi. Semakin banyak yang kita berikan maka akan semakin banyak juga yang kita terima. Ketika mendapatkan rezeki, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian penghasilan kita untuk sesama. Jadi tidak kita nikmati sendiri.


Anak juga diajarkan untuk merencanakan keuangan dengan bahasa mereka. Ini beberapa hal penting dan wajib yang seharusnya kita kuasai bersama begitu juga dengan anak-anak, yang sebagian besar dirujuk dari bukunya Prof. Adler H. Manurung & Lutfi T. Rizky, MM, RFA yang berjudul "Successful Financial Planner: A Complete Guide". Materi tersebut antara lain:1. Memahami kondisi finansial saat ini (financial checkup). 2. Membuat Perencanaan Finansial. 3. Anggaran Pendapatan & Belanja Keluarga. 4. Manajemen Hutang. 5. Manajemen Dana Darurat (emergency fund). 6. Manajemen Resiko Asuransi. 7. Manajemen Investasi. 8. Pajak Penghasilan. 8.Manajemen Dana Pensiun. 9. Manajemen Warisan.


Dengan hal itu, output yang diharapkan adalah anak-anak dapat memiliki financial question yang bagus yang nantinya dapat digunakan untuk pengelolaan keuangan masa depannya. Memiliki karakter yang kuat. Dan dapat bermanfaat bagi sesama. dalam artian pembukaan lapangan pekerjaan. Sehingga tak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mencari sesuap nasi.

Jam menunjukkan pukul 01.09 tanggal 10 Juli 2011.

Baru saja mencoba latihan Desain Aplikasi Komputer Akuntansi Berbasis General Ledger Excel.. fuihh..panjang bener judulnya. Hahaha...itu bagian dari training lifeskill yang diadakan oleh BKK Akuntansi. Hmm..besok senin mesti ujian untuk bisa dapat sertifikat. Padahal tau saja bagaimana rumus2 excel, panjaaaaanggg beutzz...apa mesti dihapalkan? cukup dipahami. Gegege.

Selain lifeskill Komputer Akuntansi, saya juga mengambil lifeskill menulis. Yang menuntut tiap hari menghasilkan tulisan=>jangka pendek. Walaupun itu hanya sekedar 'Kring SoloPos'. Selain Kring SoloPos, Senin besok harus mengumpulkan esai mahasiswa. Target PKM jangka panjangnya.

Liburan saya, rutenya tetap rumah-kampus-rumah-kampus. Hmm..benar2 berasa tak liburan. Saya rasa Bank Mini(Lab.Akuntansi) juga sedikit menyita waktu saya karena hampir tiap hari mesti ke kampus, melayani kakak tingkat yang mau pendadaran. Yah, saya pernah baca, kalau kita membantu menyelesaikan urusan orang lain, maka Allah akan membantu menyelesaikan urusan kita. Begitu juga ketika kita sibuk menyelesaikan urusan kita sendiri maka Allah akan sibuk menyelesaikan urusan orang lain. Subhanaallah...

Tetapi mungkin saya butuh beberapa hari atau 1minggu saja saya ingin merasakan benar-benar liburan. Dalam hal ini melaksanakan planning saya selama liburan. bikin PKM. Belajar masak. Silaturahmi. Belajar Nyulam. Belajaar TOEFL. wow....banyak sekali.

-saya belum ngantuk ni, mungkin efek dari Chochocino yang saya minum jam 21.00 tdi,padahal nanti jam 5.30 saya mesti udah di kampus. Amanah dari LAZIS untuk membawa adik2 ke acaranya Kak Seto di Sriwedari. Semoga ada ilmu yang bisa saya petik-

Saya suka saat2 seperti ini, hanya saya, netbook dan suara dan music player yang mengisi pagi. Sunyi. Rasanya tak ingin tidur. nulis terus.

Teringat penggalan kalimat dari kompasiana(6/7) yang tak sengaja saya baca,

"Janganlah pernah mengemis cinta. Cinta sejati tidak bertepuk sebelah tangan. Jangan pernah membangun hubungan cinta di atas perasaan takut. Dalam cinta tidak ada ketakutan, sebaliknya keberanian, sejahtera dan penguasaan diri."



Saya sedikit tertohok dengan kalimat2 diatas. Karena membuat saya berpikir tentang apa yang saya jalani beberapa tahun ini. Apa ini termasuk MENGEMIS CINTA? APA INI BERTEPUK SEBELAH TANGAN? APA INI TERMASUK SABAR ATAU MENGEMIS? Astagfirullah... dan saya kebingungan untuk menjawab pertanyaan ini.

Dulu saya begitu yakin, bahwa he's the best I ever had. Yah..karena kami benar2 saling memahami dan melengkapi. Kami memang berbeda, mungkin bisa dibilang ekstrovert vs introvert. Tapi kami memiliki beberapa persamaan prisnsip. Dan itu yang saya suka. Kami tidak berpacaran. Walaupun ada yang bilang,'kayak gitu namanya udah pacaran ndah, udah jangan jadi orang munafik deh!'. Dikata2in kayak gitu, saya tetep keukeuh tak mau dibilang pacaran, orang kita tak melakukan layaknya orang pacaran-versi saya- lagian saya memang berprinsip memang tak mau pacaran. Itu hal yang saya pegang. Saya tak peduli orang mau bilang saya munafik. Orang bebas untuk berpendapat.

Saya rada risih kalo pake'cinta', terlalu lebay menurut saya. Hohoho. Menurut saya, dia adalah laki-laki yang baik. Yang paling bisa mengerti saya. Terlalu banyak yang kami lewati bersama. Meski jarak memisahkan. Tapi kami selalu bisa terhubung. Saya bisa tertawa dan marah tanpa beban. Karena saya benar2 nyaman.

Namun..2 tahun terakhir ini. Rasanya semua berbeda. Saya tak tahu kenapa dia berubah, mungkin karena kesibukannya atau sebenarnya saya tak tahu sebenarnya dia, yah...dia sebenarnya adalah seperti ini. Sabar dan ikhlas yang bisa saya lakukan. Selama 2 taahun itu juga. Hanya rasa takut yang saya rasakan. Takut kehilangan dia. Takut ganggu dia. Takut bikin dia marah. Takut. Takut.

Mama temen saya-Bu Tuti- menyarankan saya untuk melepaskannya. Mungkin memang saya harus mencoba hal itu. Agar keadaan tak stagnan seperti ini. Sayangnya ini tak mudah. Harus berkali-kali jatuh bangun. Sampai akhirnya temen saya-Wiwid- bilang, 'Ikhlaskan saja ndah, nanti hatimu akan lebih tenang!' Nama dia di kontak pun saya beri nama 'Ikhlaskan' agar tak terbayang2. Kombinasi antara melepaskan dan mengikhlaskan adalah hal terbaik saat ini..:)

Hanya pasrah dan ikhlas pada Sang Penguasa semesta untuk hasil akhir cerita ini. Karena saya tak tahu apakah mampu bertahan untuk menghadapinya...

Hmmm...dan saya memilih bertahan. Sabar. Semua akan indah pada waktunya. Trust it!!

Sebenarnya masih banyak hal yang pengin diceritain, yaah...agar tidak terkesan subjektif. tapi saya mesti tidur dan bangun jam 4 pagi.


Kamis, 04 Agustus 2011

MAHASISWA IDEALIS? HARUS JUJUR DAN MANDIRI!

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
Aku mengenali mereka
Yang tanpa tentara
Mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?


-Soe Hok Gie, 18 Agustus 1973-

Siapa yang tak kenal Soe Hok Gie? Sosok idealis angkatan 66. Pergerakannya membuat orang berdecak kagum ataupun malah berkecak pinggang. Mahasiswa yang berjuang melawan tirani dan ketidakadilan. Untuk melakukan perlawanan layaknya Gie, seseorang harus memiliki idealisme yang kuat. Kata idealisme mungkin sudah tak asing lagi, tapi sebenarnya apa arti idealisme itu? Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Idealisme adalah suatu aliran dalam ilmu filsafat yang mengganggu pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar, yang dapat dirasakan dan dipahami dapat juga diartikan hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, (yaitu menurut suatu patokan atau pedoman yang dianggap sempurna). Cita-cita disini dapat diartikan sebagai sesuatu yang diharapkan terjadi sesuai dengan apa yang dianggap baik.

Dengan kekonsistenan idealisme, mahasiswa dapat melakukan pergerakan dan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang menindas rakyat. Seperti kebijakan beras impor yang merugikan petani lokal. pada 2010 pemerintah mengimpor 1,2 juta ton beras, maka pada 2011, impor beras diproyeksikan mencapai 1,75 juta ton. Data ini diperoleh harian Republika. Harga beras lokal jadi murah padahal biaya produksi sangat tinggi. Keadaan seperti ini merugikan petani lokal.
Untuk itu peran mahasiswa sangatlah penting. Mahasiswa berada di posisi yang paling strategis dan fleksibel. Mahasiswa bisa menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah.

Jembatan yang baik adalah jembatan ditopang tiang-tiang penyangga yang kuat. Maka mahasiswa bisa menjadi jembatan yang kokoh apabila mereka memiliki pondasi kuat berupa sikap jujur dan mandiri. Mahasiswa sebaiknya berusaha menerapkan sikap jujur dan mandiri dalam hal apapun. Karena hampir semua kemudharatan berpangkal dari ketidakjujuran, terutama tidak jujur pada hati nurani. Membohongi hati nurani sama dengan munafik, dan orang munafik itu pastinya tidak jujur kepada dirinya. Ketika kita sudah tidak jujur kepada diri kita maka kita akan sulit bahkan mustahil jujur kepada orang lain.


Korupsi yang marak saat ini adalah buah dari ketidakjujuran yang dirawat sejak kecil. Suatu saat nanti para mahasiswalah yang akan menjadi pejabat negara. Maka, mereka harus bisa belajar jujur sejak dini. Menyontek pada saat ujian adalah contoh ketidakjujuran. Menitipkan KRS tanpa alasan adalah sikap yang mencerminkan ketidakjujuran. Hal-hal seperti itu sering diabaikan oleh mahasiswa. Bahkan dianggap sebagai suatu kebiasaan yang wajar.

Mulai saat ini mahasiswa harus bisa mulai menghilangkan kebiasaan yang mencerminkan ketidakjujuran tersebut dengan demikian FKIP akan menjadi Fakultas yang benar-benar berkarakter kuat dan cerdas.

Selain itu kemandirian sangatlah diperlukan untuk menjadi mahasiswa idealis. Dengan sikap mandiri, maka mahasiswa tidak akan bergantung pada orang lain kecuali pada hal-hal yang membutuhkan teamwork. Ketidakbergantungan akan menambah harga diri mahasiswa di mata orang lain. Kemandirian mahasiswa akan menjadikannya sulit ditpengaruhi sikap pragmatis. Kemadirian juga merupakan bentuk dari pembelajaran untuk menghadapi hidup di masa depan.

Menjadi idealis dengan bersikap jujur dan mandiri adalah suatu sikap pencerminan yang baik. Karena hal ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain. Dengan begitu mereka juga akan menjadi idealis dan tidak mejadi manusia- manusia apatis dan pragmatis.

Sebelum tulisan ini berakhir, untuk mahasiswa-mahasiswa baru 2011 selamat datang di Universitas Sebelas Maret, The World Class University. Semoga kampus ini dapat menjadi sarana perubahan dan pembentukan idealisme kalian.

Hidup Mahasiswa!

Jumat, 01 Juli 2011

Nuaim

beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan Avil, kembali saya mendapat informasi kalo Nuaim-yang katanya anak indigo pada postingan sebelumnya- itu dikeluarkan dari sekolahnya karena melukai temannya ketika bertengkar.

Nuaim memang mudah terpancing emosinya. Sebagai guru di sekolahnya harusnya menyadari hal ini. Memberikan pemahaman bahwa dia berbeda dengan anak-anak lainnya. Sehingga teman-temannya bisa mengerti.

Dia seharusnya dimasukkan ke sekolah inklusif, bukan sekolah dasar biasa. Jangan juga ke SLB. Saya rasa ini tidak tepat.

Financial Education, Please be Indepedent


Saya tersentak ketika membaca situs keuangan.kontan.co.id, tulisan Bernadette Christina Munthe dengan judul " BI menggandeng Kemdiknas Menyusun Kurikulum Financial Inclusion", hmmm...saya pikir terlambat untuk memulai pendidikan finansial untuk anak sekolah dasar. Namun setelah saya baca lebih lanjut, sebenarnya itu adalah ide dari BI untuk meluncurkan program financial inclusion. BI berusaha menggandeng Kemdiknas. Dan...ternyata hal ini tidak benar-benar murni untuk mengajarkan pendidikan keuangan yang bermanfaat bagi siswa tapi berujuan utama, membuka akses masyarakat terhadap sistem keuangan. "Edukasi mengenai produk perbankan sangat penting bagi bank dan nasabah. Bagi nasabah, ini bagian customer protection dan customer empowerment," kata Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur BI, Senin (27/6).

Tak apalah kalo itu diberikan kepada orang dewasa, tapi kalau itu sasarannya anak sekolah dasar dan menengah sebaiknya jangan diberi embel-embel keuntungan perbankan. Biarlah anak mempelajari apa yang murni dipelajari, tentang manajemen keuangan aplikatif dan tidak melulu menyoal perbankan.

Yah...anak tahu bagaimana mendapat dan mengelola uang, dan peluang ini ditangkap bagus oleh bank supaya ada timbal balik. Kalau hal seperti ini yang diinginkan kenapa tidak kurikulum financial inclusion diberikan kepada mahasiswa yang tak lama lagi terjun ke dunia kerja atau kepada para karyawan dan pengusaha? Walopun ada rencana pendidikan finansial ini akan dilakukan pada kelompok pemberdayaan, PKK dan forum keagamaan.

Saya hanya ingin pendidikan finansial yang diajarkan bersifat indepedent. Tanpa diharapkan timbal balik dari suatu instansi.

Minggu, 26 Juni 2011

INDIGO

Liburan sekolah telah tiba, banyak pilihan untuk mengisi acara liburan ini, ada yang berkunjung ke rumah saudara, bertamasya ke taman hiburan, berkemah atau menonton televise di rumah. Dari berbagai pilihan, ada sekitar 120 anak usia Sekolah Dasar memilih untuk mengikuti pesantren kilat selama 3 hari, yaitu tanggal 23 – 25 Juni 2011.

Saya ditawari teman saya, Avil, untuk menjadi bagian dari acara ini. Tapi saya baru bisa datang hari ke-2,karena hari ke-1, Kamis, saya masih ada agenda di kampus. Saya tiba di pesantren tepatnya di desa Kranggan,Klaten sekitar jam 13.30 hari jumat.

Saya melihat begitu antusiasnya anak-anak ini mengikuti acara pesantren kilat. Pada pesantren ini, ada materi muriqi, mendongeng, outbond, renang, membuat ketrampilan pokoknya hal-hal yang bermanfaat tapi menghibur. Subhanaallah…ini merupakan acara yang sangat bagus.

Banyak hal yang menarik buat saya di acara ini, misalnya untuk pertama kalinya saya dipanggil ‘Ustadzah’. Subhanallah, saya merasa belum pantas untuk mendapat panggilan tersebut. ilmu agama saya tidak lebih baik dari anak-anak ini. Terlihat ketika anak-anak, mulai melafalkan surat An-Naba dengan muriqi, dan saya masih kebingungan mencari An-Naba surat keberapa ya? Astagfirullah… Tapi semoga ini dapat menjadi cambuk saya untuk lebih baik lagi.

Selain itu, untuk pertama kalinya, saya bertemu dan menemani anak yang kata temen saya,, anak indigo, saya sering mendengar istilah ini,tapi saya belum benar-benar paham akan hal ini. Yang saya tahu, anak indigo, anak yang berbeda dari anak-anak pada umumnya, sibuk dengan dunianya sendiri dan memiliki kecerdasan khusus, punya sense lain.


Namanya, Nuaim, anaknya pendiam, ditanya jarang sekali jawab, sibuk melakukan sesuatu sendiri, jika diganggu dia akan marah, mengambil makanan temanya tanpa rasa bersalah, nggak mempan dsindir… what else? Hmm…seharusnya saya mengenal dia lebih awal agar bisa mengamatinya, sayangnya saya baru tahu dia di hari ke-3…

Saya membayangkan kalo anak-anak indigo ini tidak mendapat perlakuan khusus, apa yang terjadi? Ya…Alhamdulillah si Nuaim ini tumbuh di keluarga yang memiliki nilai-nilai ukhrawi yang bagus. Dan anak indigo ini saya rasa tak hanya Nuaim, pasti ada banyak Nuaim-Nuaim lain di luar sana. Ketika anak indigo ini tidak mendapat perlakuan khusus maka dikhawatirkan hal-hal yang kurang baik akan mengiringi pertumbuhan mentalnya, dia akan terkucil, merasa rendah diri dan mungkin juga dia akan menjadi pemberontak. Yah… anak-anak berkebutuhan khusus ini pernah diceritakan oleh Torey Hayden dalam bukunya ‘Sheila, Luka Hati Seorang Gadis Kecil’. Hmm…tapi saya belum selesai membacanya.

Wow…Saya penasaran dengan anak indigo ini, dan saya merasa ingin tahu lebih banyak. What for? Hanya pengin tahu saja. Mungkin suatu saat akan bermanfaat. 

Kamis, 23 Juni 2011

Easy To Come, Easy To Go....(Part 2)

God, aku nggak mau duduk sama cowok yang-mungkin-penderita psikopat tingkat akut, meski tampangnya cool…

“ Mau makan apa?”

“Nasgor!”

“Disini nggak ada nasgor,”

Aku juga tau kalo disini nggak ada nasgor. Biar aja bikin dia jengkel. Huh…perut laper kayak gini ketemu cowok gak jelas, bikin orang emosi aja.

“Tadi aku udah pesan pancake, kamu mau?”

“ Burger tiga!”

“ Habis?”

Ekspresi muka Rey seakan bilang-loe-yakin-bakalan-ngabisin-tuh-burger-. Aku diem aja. EGP. Seorang waitress datang.

“ Tambah burger tiga mas.”

Aku memandang keluar. Melihat orang hilir-mudik. Tak kupedulikan orang yang menurutku setengah psikopat dihadapanku. Dia meminum cangkirnya pelan-pelan kemudian meletakannya.

“ Ini French Coffee, rasanya cozy banget. Cobain deh!”

Dia nyodorin cangkirnya ke aku. Tiba-tiba sikapnya berubah jadi lembut, 180 derajat berbeda saat narik aku di luar tadi.

“ Loe marah sama gue?”

Semakin lekat aku memandang keluar.

“ Sorry ya, kalo gue minta loe nemenin gue disini. Mungkin ini terakhir…”

“…”

“ Terakhir gue ngopi disini dan terakhir gue duduk sebangku sama cewek…”

Mukanya sekarang mulai memelas. Tapi apa peduliku. Seharusnya saat ini aku lagi ndengerin pelajaran Inggrisnya Pak Kevin yang charming itu, bukan nemenin cowok Indo yang suka maen kasar ini!

“ Cappucino nya nggak diminum?”

Kutatap sekilas cangkir didepanku lalu kembali menekuri pemandangan diluar.
Waitress datang membawa nampan pesanan.

“ Tiga burger satu pancake. Ada yang lain?”

“ Makasih. Ini dulu aja mas ”

Tiba-tiba selera makanku hilang. Perutku nggak jadi laper. Kupanding nanar burger-burger di depanku. Kasihan nggak ada yang makan!

“ Burgernya kok diliatin doang…”

“ Nggak napsu!”

“ Muka loe kok bête gitu sih?”

“ Siapa juga yang nggak bête, ketemu cowok yang dikira bakalan nganterin sekolah eh…malah diajak bolos. Seumur-umur aku nggak pernah bolos!”

“ Sekali-kali kan nggak apa-apa “

“….”

Sekali-kali kata dia, kalo ketauan papa aku bakalan didamprat abis-abisan. Emang dia mau nanggung? Nggak kan?

“ Daripada ngeliatin loe bête terus gue anterin pulang sekarang aja deh ”

“ Nggak mau!”

“ Kok nggak mau?”

Iya…iya…kok aku nggak mau?

“ Hm…di rumah nggak ada orang “

“ Emang pada kemana?”

“ Ke Depok jenguk kakak yang lagi sakit…”

“ O…kakak loe sakit ya, gue turut prihatin. Gue doain kakak loe cepet sembuh deh “

Sekarang aku bisa melihat sisi lain dari dia yang kadang cool, kadang bolosan nggak jelas. Yupz, care!

“ Cappucino yang ada di depan loe itu nggak boleh dipesan di Italia selain pagi hari lho “
Sepertinya dia berusaha membuka obrolan yang yah…lumayanlah buat dibahas.

“ Oh ya?”
“ Buat mereka setelah perut terisi makan siang ato makan malam haram hukumnya memesan kopi yang tercemar susu, mereka ngganggep kopi item aja udah sempurna. Negeri itu bener-bener serius dalam perkopian…”
“ O….”

Dengan ekspresi –ngomongin-apa-sih-loe- aku cuma ber-O ria…

“ Kalo papa pulang ke Jakarta, aku suka kesini ma papa. Pokoknya yummy banget deh…

Aku jadi kangen sama papa. Mungkin ini juga terakhir kali gue kesini…”
Haduh, ternyata cowok yang menurutku setengah psikopat ini cerewet juga ya? Diam-diam aku luruh juga, pengin tau lebih banyak lagi.

“ Hari ini aku males ke sekolah, sorry kalo gue ngajakin kamu kesini…”
Helow…!! Bukannya kamu tiap hari juga males ke sekolah? Nggak cuma hari ini aja kali…

“ Nggak apa-apa kan?”

“….”

Rey menatapku dalam. Ada sesuatu yang ganjil disana. Tapi aku tak tahu apa.

“ Thanks ya udah mau diajak bolos!”

Tiba-tiba Rey memegang tangan kananku. Dingin.

“ Heh siapa juga yang mau nemenin loe BOLOS? Ini kan cuma pemaksaan!”
Buru-buru aku lepaskan tangan Rey.

“ Tapi kamu suka kan?”

Hih…ni cowok napa jadi centil gini? Aku jadi jijay plus ngeri.

“ Aku mau pulang!”ujarku begitu saja.

“ Napa?”

“ Pokoknya aku mau pulang! Kamu tuh aneh, pertamanya cool trus kasar, trus jadi mellow, akhirnya kegenitan. Aku jadi ngeri ma kamu, nggak tau selanjutnya kamu jadi apa!!”

Huh…

“ Loe nggak tau gue sih Key…”

“ Yang aku tahu, kamu tuh hobi bolos. Pokoknya aku pengin pulang. Titik.”

No choice. Aku pikir, gue bakalan bisa lebih lama disini. Tapi, fine gue bakalan nganterin loe pulang. Walo ini masih terlalu pagi.”

Hm…Gucciku menunjukkan pukul 9.45. Yah…masih terlalu pagi untuk pulang ke rumah. Tapi siapa peduli. Aku cuma pengin pulang. Mending lihat tivi sambil pesen delivery order. Daripada disini makan burger ditemenin cowok setengah psikopat-menurutku-

***


Akhirnya nyampai juga di rumah, lebih tepatnya lagi di kamarku.
Ada sms…ada sms…baca donk Key…
Hapeq bunyi! Ada sms masuk! Hehe…biasa aja kali’ napa sih harus lebay?

Key loe tadi kmana aj? Napa g msuk? Loe dh dger kbr blum, Rey, tmen mos qt dl kclakaan jm 10.30 td. Dan..tau g Key? Rey meninggal di tmpt….

Rasanya seperti tersambar petir. Mematung. Terbakar. Lalu semuanya gelap.

“ Sorry ya, kalo gue minta loe nemenin gue disini. Mungkin ini terakhir…”

“ Terakhir gue ngopi disini dan terakhir gue duduk sebangku sama cewek…”

“ No choice. Aku pikir, gue bakalan bisa lebih lama disini. Tapi, fine gue bakalan nganterin loe pulang. Walo ini masih terlalu pagi.”


***



red:cerpenunyu2jamansma

Easy To Come, Easy To Go....

Pagi ini tidak seperti biasanya papa dan mama begitu sibuk. Mereka terburu-buru memasukkan barang-barang ke bagasi.

“ Key berangkat sendiri ya!” kata mama sambil menjinjing koper ke luar.
“Papa nggak ke kantor?” tanyaku
“Papa cuti dulu. Mama sama papa mau ke Depok jenguk Jessi. Radang lambungnya kambuh” jawab mama pelan.

Di wajahnya terlukis penyesalan, membiarkan anak sulungnya yang sering sakit-sakitan tinggal sendirian di Depok.
Kubelai lembut bahu orang yang kucintai ini.

“Aku sarapan dulu Ma!”

Selangkah aku berbalik ke dapur ..

“ Mama nggak masak. Sarapan di sekolah aja ya!”
Apa? Mama nggak masak? Hiks..hiks..padahal aku berharap pagi ini menyantap nasi goreng bikinan mama. Tapi mau gimana lagi, nggak ada alasan buat marah kalo keadaannya kayak gini.

“ Aku langsung ke sekolah aja deh,” kataku pasrah.

Kuhampiri papa yang lagi manasin mobil, kucium tangannya, begitu juga dengan mama.
Seratus meter jarak yang harus kutempuh untuk sampai ke halte. Uh...jalan dengan perut keroncongan membuatku kelihatan kusut. Kulirik Gucci, 6.40, langkah kupercepat. Yah..butuh 15 menit untuk sampai di sekolah tanpa hambatan!

Din...din...din...

Suara klakson motor membuatku syok. Buru-buru kututup telinga. Aku nggak mau sesuatu yang buruk terjadi padaku. Hiks...lebai deh :)

“ Hai, Keysa kan?”
Seseorang menepuk punggungku dan sesuatu yang buruk tidak terjadi –ya...untuk beberapa saat sih! Kubuka tanganku yang selama beberapa detik yang lalu menutup telinga.

“ I...iya...” jawabku terbata-bata.
Sesosok cowok nangkring di atas motor Tiger ada didepanku dan dia menyapaku! Siapa ya? Saraf sensorikku menebak-nebak...

“ Gue Rey, anak XII IPA 4!”

Rey? Hm..
Oh ya, Rey! Cowok cool, bertampang Indo itu temen sekelasku waktu MOS dulu.
“ Bareng yuk Key!”

Dengan wajah innocentnya dia ngajak aku berangkat bareng. Setidaknya aku tidak telat dan nggak desak-desakan di angkot. Thanks God.

“ Nggak apa-apa nih?” tanyaku berbasa-basi.
“ Ya nggaklah,” jawabnya datar.

Segera aku nangkring di jok belakang. Aku tak pernah membayangkan bakalan diboncengin sama cowok Indo berantakan ini. Sudah lama aku tak berbicara dengannya, terakhir waktu perpisahan MOS dulu. Itu pun cuma ber-say good bye setelah itu dia seperti ditelan bumi entah kemana, tapi aku denger-denger sih dia kerapkali dipanggil BK,yah...apalagi kalo bukan gara-gara bolos. Dasar cowok aneh!

Kami nggak ngobrol sedikit pun. Rey fokus dengan jalan yang makin ramai. Sedangkan aku sibuk mengingat masa-masa MOS dulu. Rey sempet nantang senior berantem. Tapi untung sempet dilerai oleh seorang guru yang kebetulan lewat.
Dua puluh menit kita jalan, tapi kok nggak nyampai-nyampai ya? Ternyata aku melewati jalur yang nggak biasanya. Seharusnya di perempatan tadi belok kanan, tapi ini kok lurus, ini kan jalan ke Imam Bonjol, hampir ke pusat kota. Jangan-jangan... Mungkin dia ada perlu ke suatu tempat dulu. Sekarang lebih baik aku diam, berharap tidak akan terjadi apa-apa dengan diriku.

Rey menghentikan Tigernya di depan coffee shop. Aku sama sekali nggak tau apa maksud dia berhenti di sini, semoga dia nggak ngajak aku bolos. Semoga! Setelah memarkirkan motornya dia masuk begitu aja ke dalam tanpa mempedulikan aku. Kutatap lurus pintu kaca bertuliskan’OPEN 24 HOURS’.

Beberapa menit berlalu dan aku masih berdiri disini nggak percaya dengan yang aku alami pagi ini, ketemu cowok berharap dianterin ke sekolah, eh...malah dianya nongkrong dengan santainya di coffee shop. Entah apa yang ada di kepalanya .

“ Sampai kapan loe berdiri disitu?”
Tiba-tiba Rey udah ada di depanku, suaranya sedikit nge-bass. Dengan muka merah padam aku berbalik, menjauh darinya. Aku harus nyari taksi atau apa pun yang bisa mengantarkan aku ke sekolah. Aku harus ke sekolah! Aku nggak mau diajak bolos!

“ Key percuma loe ke sekolah, udah telat. Paling loe disuruh balik lagi!” kata Rey yang seakan-akan membaca pikiranku. Hm...tapi bener juga sih, kalo udah telat bakalan disuruh pulang. Tapi peduli amat, pokoknya aku mo nyari taksi. Terserah mau kemana. Aku ilfil sama Rey!
“ Key berhenti!”

Tangan Rey memegang pergelangan tanganku. Kuat. Aku tak dapat melepasnya.
“Rey aku mau pulang. Aku nggak mau sama kamu!”
“ Ikut aku bentar napa sih?!”
Rey tak peduli. Ia terus menarikku.
“ GUE BENCI COWOK KASAR KAYAK LOE!!”

Dia berbalik, menatapku dalam. Didorongnya pintu kaca bertuliskan ‘OPEN 24 HOURS’. Dia membawaku ke sebuah meja kosong di dekat jendela. Sudah tersaji dua cangkir kopi disana.

“Key duduk!”
“Eh Rey, gue bukan anjing piaraan loe yang bisa loe suruh-suruh!”
“Key gue minta loe duduk!”

Kamis, 16 Juni 2011

Ayah!!! Arrrgghhh!!! ( Part 2)

“……..”

Ayah tetap diam. Menatap lurus ke arah pintu, seakan-akan menunggu kedatangan orang lain. Apa yang beliau pikirkan?

“ Aku bingung Yah, aku tidak tahu mesti gmana lagi. Gajiku di radio tak menutup semua biaya semesteranku. Ibu juga mau pergi ke Riau!”

“Nanti juga ada rezeki. Percayalah pada Alloh. Rezeki itu sudah diatur dalam Lahul Mahfuzh”

“Tapi bagaiman caranya, Yah? Bukankah kalau rezeki itu masih di langit, kita harus berusaha menurunkannya?”

Aku semakin kesal! Tak pernah aku semarah ini. Aku sudah berada pada titik didihku.

“Rezeki itu ndak nggak akan tertukar. Ikhlas saja.”

“Bukan masalah tertukar atau tidak Yah, bukankah Allah berfirman, tak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mau mengubahnya sendiri? Itu berarti kita harus berusaha mengubah nasib kita sendiri, Yah…..”

“…………..”

Ayah beranajak pergi begitu saja.

“Ayah!!!”

Maaf. Aku tak bermaksud menggertak. Tapi aku tak bisa membiarkan senja ini tanpa hasil.

“ Apa itu namanya kepala keluarga? Membiarkan anak dan istrinya bekerja sendiri?
Apa itu yang diajarkan oleh Islam? Apa Rasullullah membiarkan keluarganya kelaparan tanpa alasan syar’i? Jawab Ayah!!! Aku tak ingin marah Yah… tapi aku sudah tidak kuat lagi, melihat ibu harus pergi. Sedang ayah hanya bilang pasrah dan ikhlas tanpa bertindak apa-apa? Ayah hanya menerapkan setengah-tengah dari sunnah Rasul. Tidak kaffah!!”

Sekilas Ayah berbalik dan menatapku nanar. Amarah yang aku tahan bertahun-tahun ini meledak-ledak tak karuan. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiran Ayahku. Prinsip hidup yang dipegang Ayahku. Apapun itu, aku benar-benar tak bisa menerima Ayah. Tingkat kesabaranku sudah habis.

Sejak saat itu. Aku tak pernah berbicara lagi dengan Ayah. Berusaha mengarungi hidupku sendiri. Tanpa melibatkan Ayah, ya…aku rasa begitu. Tertancap kuat dalam hatiku.aku harus berubah! Tak bisa mengandalkan Ayah. Kelangsungan hidupku tak akan kugantungkan padanya. Kugantungkan hidupku pada Sang Kuasa, bukan pada makhluk yang tak berkuasa.

****

Menatap Danau Lagunita di senja musim semi seperti ini membuatku tenang. Pikiranku melayang ke enam tahun lalu. Kalau tak ada Ayah, mungkin aku tak ada disini. Ayah, yang mengajarkanku tentang ketegaran, kerja keras dan kemandirian dan keikhlasan sehingga aku lebih kuat. Stanford University menjadi jawaban atas semua ini. Walau ibu, tak sempat melihatku disini, tapi aku dapat ber-birul walidain dengan Ayah. Maafkan aku Rabb, atas kepongahanku selama bertahun-tahun. Aku tahu semua itu sudah suratan takdir. Toh, ayah tak pernah menyuruh aku berbuat maksiat, hanya mengajarkan aku lebih tegar dengan caranya sendiri. Hanya soal prinsip.

Ya… semua akan indah pada waktunya,

“Assalamualaikum…Ayah….”

“Iya nduk…”

Suara disembarang terasa berat. Suara yang sebenarnya aku rindukan.

“Yah..maafkan Nanda, Nanda…”

“….Nanda sayang Ayah…”

Tak kuasa aku membendung semua airmata ini. Dalam dekap lelaki pilihanku, Muhammad Firmansyah, yang Insyaallah ibu tak akan kecewa atas pilihanku.

Bu, aku harap engkau tenang disana.

Ayah!!! Arrrgghhh!!! ( Part 1)

“ Nduk, ibu minggu depan ke Riau.. ”

Riau?

“ Tak biasanya ibu punya rencana pergi jauh. Wah…aku nitip kain songket ya bu! Hehehe.”

“ Memangnya ibu mau jalan-jalan? Ibu mau kerja nduk….!” Ibu tersenyum tipis.

Glek! Kerja? Apa aku tak salah denger? Perempuan yang hampir mendekati angka 50 tahun ini, masih berniat mencari nafkah untuk keluarga Padahal tuberkolusis sudah mulai mengerogoti tubuhnya. Akan kerja apa ibu di Riau? Hanya mampu menatap dalam perempuan didepanku.

“ Ouwhh…iya…nggak papa Bu..”

Itu kata yang meluncur begitu saja dari bibirku. Bukannya menahannya untuk pergi, malah seakan-akan mengizinkannya untuk pergi. Aku tak tahu harus berkata apa, aku tak punya alasan untuk menahannya. Tuberkulosis pun tak yakin dapat meruntuhkan niatnya, tuntutan hidup telah membuatnya bertekad. Suami yang tak punya penghasilan tetap. Empat anak yang semuanya butuh biaya. Aku sebagai anak pertama, merasa sangat bersalah, merasa tak punya harga diri. Seharusnya ini menjadi tanggung jawabku. Tapi..hmm..aku rasa mataku mulai memerah. Aku tak ingin ibu melihat ini semua.

“ Aku ke kamar dulu ya Bu….”

“Iya nduk…. Ibu ndak punya pilihan lain. Ayahmu seperti itu, kamu dan adik-adikmu juga perlu biaya..”

Tercabik-cabik hatiku. Menangis sejadi-jadinya. Apa aku harus melepas kuliahku? Rabb, apa aku egois bila tetap melanjutkan kuliah? Sementara keluargaku merintih. Tapi cita-citaku untuk menjadi sarjana masih menggantung tinggi di awan…

Ayah!!! Arrggghhh…aku benar-benar jadi marah dengan orang itu. Dia yang membuat keluargaku seperti ini. Seandainya saja, ayahku mau bekerja lebih maksimal lagi keluarga tak akan jadi seperti ini. Ibu mesti menjadi tulang punngung keluarga, aku harus nyambi sana sini, pagi kuliah, siang siaran, malam jaga warnet. Hanya untuk mencari penambal kebutuhan. Ayahku hanya seorang guru agama di madrasah ibtidiyah yang tahun depan akan ditutup karena tak ada murid. Gajinya hanya cukup makan untuk seminggu, lalu 3 minggu berikutnya siapa yang akan kasih makan?

Ibu. Beliau yang membanting tulang demi kami. Membiaya kami berempat. Dan seorang suami. Bekerja sebagai buruh pabrik. Gajinya pun tak seberapa, Mengorbankan kesehatannya demi sesuap nasi. Demi sekolah anak-anaknya. Walau ibu orang bertemperamen tinggi dan suka mengeluh tapi aku yakin beliau memiliki ketulusan yang tak terhingga.Satu pesan ibu yang selalu kuingat, pilihlah pendamping hidup yang bertanggung jawab. Yang tak hanya pintar akan ilmu akhirat tapi juga dunia.

*****

Senja merona. Memicingkan semburat kemerahan. Padi meliuk-liuk pelan terkena angin. Begitu juga dengan jilbabku yang melambai-lambai tertempa angin sore. Tatapanku tak beranjak dari kawanan burung gereja yang bertebaran di pematang ini. Senja yang indah. Cukuplah menjadi teman saat aku galau seperti ini.

Rabb, rasanya aku tak tahan melewati semua badai ini. Hanya kepada-Mu kupasrahkan seluruh hidup dan matiku. Uang semester yang menunggak, ibu yang mau pergi, Ayah yang hanya diam. Rabb, bukankah Kau berjanji akan menolong hamba-hambamu yang bertawakal? Seharusnya aku tak meragukan-Mu Rabb… Seharusnya.

Walau bagaimanapun aku harus menjadi perempuan kuat. Sekuat ibuku. Aku hanya ingin melihat senyumnya mengembang. Yah…tentang mimpiku untuk meraih gelar Master of Business Administration. di Stanford University.

Aku berdiri, berjalan gontai pulang ke rumah. Mataku masih merah. Sembab. Aku harus berbicara dengan ayah soal ini. Aku benar-benar nggak kuat, ini soal hidup dan matiku di bangku kuliah. Aku tak bisa membiarkan ibu terbatuk-batuk menahan kesakitan di Riau, dimana naluriku sebagai seorang anak?

“ Yah…ehhmmm…!”

Aku menahan nafas berat untuk memulai pembicaraan senja ini. Aku tak pernah berbicara berdua dengan Ayah soal kuliah, karena aku tahu jawabannya sudah bisa ditebak. Tapi untuk sore ini, perkecualian. Bagaimanapun beliau adalah ayahku, yang mesti tahu keadaanku.

“ Ada apa?”

Singkat.

“Aku sudah melakukan penundaan pembayaran semesteran sampai tiga kali Yah, seminggu lagi aku harus melunasi semuanya. Kalo tidak…. “

Kuhela nafas, memberi ruang untuk aku bernafas.

“Aku tak bisa kuliah lagi…..”

Senin, 06 Juni 2011

Senin, 6 Juni 2011

sebelum saya bergulat kembali dengan my real job, sedikit ingin mengungkapkan kegalauan yang ada. hauah. yah... galau!! galau soal kuliah. betapa saat ini saya tidak bisa menikmati yang namanya K-U-L-I-A-H.berusaha mengubah mindset dan memotivasi diri. tapi hasilnya belum sesuai harapan. T.T

kekhawatiran soal IP sudah saya rasakan beberapa minggu terakhir ini. Padahal ada beberapa ujian yang belum dilaksanakan. sepertinya ini terlalu berlebihan, tapi itu yang saya rasakan. Sebenarnya saya tidak ingin mengeluhkan tentang dosen, mata kuliah, waktu dan sebagainya, tapi...hmm..emang perlu mencari sebab agar bisa intropeksi. atau saya yang terlalu payah?? mungkin iya. akhir2 ini saya begitu payah dalam manajemen waktu. sehingga kewajiban tak terselesaikan dengan baik. nggak efektif. nggak efisien.
selain itu, keklopan dengan dosen blum ada. materi kuliah yang sulit saya pahami-jujur, saya jadi begitu lola-
kadang saya kangen memakai otak saya untuk berpikir,,kangen buat belajar serius,,mendalami ilmu tertentu....
saya bukan orang pinter.
jadi butuh waktu lama untuk loading.
padahal penginya bisa dpercepat.
-ato perlu pake IDM?heheehe-

Saat ini saya tidak ingin berangkat kuliah. Bukan tidak bersyukur masih bisa kuliah, tapi saya hanya ingin menikmati hari di rumah bertemankan netbook. membaca. berpikir. menulis. membaca. berpikir. menulis. mendengarkan ibu cerita ngalor-ngidul. berantem dengan adek. hanya ingin menikmati hidup. meninggalkan kompetisi-apa ini namanya pecundang?-

Sayangnya, malam ini saya mesti back to my real job, dengan sedikit nangis darah...
jiaaaahhh. lebay ah!

Apapun itu, tetaplah TERSENYUM dan SEMANGAT!!!

Minggu, 05 Juni 2011

PENDIDIKAN FINANSIAL, isn't important??

Sudah cukup lama saya membaca buku Rich Dad Poor Dad-nya Robert Kiyosaki. Hampir semua orang terinspirasi untuk mengadakan pendidikan financial setelah membaca ini. Dan mungkin ada beberapa orang yang menyesal, kenapa tidak dari dulu saya diajari mengelola uang? Penyesalan itu tak akan berguna kecuali kita berusaha belajar financial saat ini juga walaupun terkesan terlambat. Akan berguna juga jika tidak menurunkan penyesalan kepada anak-anak kita atau orang disekitar kita yang masih muda.

Pendidikan financial itu penting, PENTING SEKALI malahan! Karena dari sanalah ujung tombak dari keteraturan hidup. Orang yang memiliki banyak uang pun akan keteteran apabila tidak mempunyai pengetahuan tentang pengelolaan financial,hmm…apalagi buat mereka yang serba kekurangan, keadaan akan semakin parah.
Dengan adanya pendidikan financial sedari kecil, maka anak akan belajar memanfaatkan uang sebaik mungkin. Tidak menjadi follower konsumerisme dan hedonisme seperti sekarang ini, walaupun hal tersebut sering’menyerang’ orang dewasa tapi tak sedikit juga anak-anak SD juga menganut hal ini. Dapat dilihat, bahwa anak-anak SD bawaannya sudah BlackBerry,Ipad dan sebagainya. Tak jarang anak-anak SMP sudah rajin hangout ke mall-mall, shopping2, pokoknya hal-hal yang menunjukkan sikap konsumerisme.

Pendidikan financial ini ada untuk mengajarkan bagaimana anak me-manage uang mereka. Selain itu, anak diharapkan tidak menjadi budak uang. Apa-apa dilakukan demi uang. Karena sebenarnya kitalah yang mengendalikan uang, bukan sebaliknya. Dengan pendidikan finansial, anak diharapkan mempunyai gambaran tentang penghasilan. Anak tidak hanya diajak berwirausaha tapi juga berinvestasi. bekerja sesuai dengan pekerjaan yang mereka cita-citakan sedari kecil itulah yang mesti kita dukung.

Sebenarnya program-program pendidikan financial untuk anak sudah banyak didengung-dengungkan. Namun banyak dari program tersebut yang hanya mampu dijangkau oleh kalangan menengah ke atas. Yah..biaya pendidikan yang tak sedikit. Melihat fenomena ini, apakah anak-anak yang menengah ke bawah tak berhak mendapat pendidikan financial? Atau anak-anak itu akan mengulang cerita ‘ayah yang miskin’nya Kiyosaki?

Saya pikir,
perlu pendidikan financial terstruktural di sekolah.

Tak perlu dimasukkan kurikulim-walaupun sebaiknya begitu- cukup pengajaran seminggu sekali atau sebulan sekali. Terpetik untuk menyeriusi hal ini. Yahh..semoga pemikiran saya ini tak hanya menggelembung di udara tapi juga menggumpal menjadi awan dan berhenti pada titik tertinggi. Amiin.

Hey, kenapa mesti TERSENYUM??

Aarrrggghhhh….bete! Bete! Muka kusut kayak belum disetrika? Udah nggak jaman! Mestinya muka kinclong kayak habis dicuci. Hohoho. Membuat muka kinclong dengan tersenyum! Banyak alasan untuk selalu tersenyum. So…jangan pasang muka kusut lagii yak…


10 Alasan untuk Tersenyum:
1. Senyum membuat kamu lebih menarik. Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening dan menyeringai membuat orang-orang disekitarnya tidak nyaman. Dipastikan orang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

2. Senyum mengubah perasaan. Jika kamu sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah

3. Senyum menular. Ketika seorang teman tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi riang. Orang disekitarnya pasti akan tersenyum dan merasa lebih bahagia

4. Senyum menghilangkan stress. Stress bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimic lelah, bosan dan sedih. Ketika kamu stress, ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stress dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja secara maksimal. Saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Senyum menurunkan tekanan darah. Tidak percaya? Coba kamu mencatat tekanan darah saat kamu tidak tersenyum dan catat ketika kamu tersenyum. Tekanan darah saat kamu tersenyum pasti lebih rendah.

7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin. Ketiganya adaalh hormone yang bisa mengendalikan rasa sakit. Senyum ibarat obat alami.

8. Senyum membuat awet muda. Senyuman banyak menggerakkan banyak otot. Akibatnya, otot wajah terlatih sehingga kamu tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum, kamu akan terlihat awet muda

9. Senyum membuat kamu kelihatan sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih pecaya diri, terkenal dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu klien. Pasti mereka akan melihat kamu lebih baik.

10. Senyum membuat orang berpikir positif. Coba lakukanini: pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika kamu tersenyum, tubuh mengirim sinyal”hidup adalah baik”. Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.


Tak ada alasan untuk tidak tersenyum kan? So, Let’s smile up guys!!

Minggu, 29 Mei 2011

INI TENTANG KAMU


Ini tentang kamu
Yang belajar ketegasan dengan menghadirkan ketidakpastian

Ini tentang kamu
Yang belajar pengabdian dengan memberikan pengorbanan

Ini tentang kamu
Yang mencoba mengajarkan kesabaran dan keikhlasan

Ini tentang kamu
Yang meminta dipercaya namun tak ada pencerminan

Ini tentang kamu
Yang belajar kedewasaan dengan mencoba bijaksana

Ini tentang kamu
Yang memiliki sedikit kepekaan

Ini tentang kamu
Yang memiliki logika tingkat tinggi

Ini tentang kamu
Yang membuat air mata tak pernah kering

Ini tentang kamu
Yang membuat berharap ada panggilan masuk

Ini tentang kamu
Yang sulit untuk dipahami

Ini tentang kamu
Yang tak pernah rendah diri

Ini tentang kamu
Yang tak pernah menagis

Ini tentang kamu
Yang pernah memberi kebahagiaan

Ini tentang kamu
Yang pernah merindu disetiap detik kehidupan

Ini tentang kamu
Yang pernah bercerita Sherk dan Putri Viona

Ini tentang kamu
Yang pernah memberikan warna pada hari-hari

Ini tentang kamu
Yang memberikan pelajaran bahwa hakikat menyayangi adalah ketika melihat orang yang kita sayang bahagia walau harus mengorbankan kebahagiaan kita sendiri

Ini tentang kamu….
Semua ini tentang kamu…
Kamu yang mesti diikhlaskan…
Hingga Tuhan kuasa akan takdirNya.

Sabtu, 21 Mei 2011

Mangkunegaran Performing Art untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN

Globalisasi menuntut adanya kesiapan untuk berkompetitif di ranah manapun. Persaingan untuk dapat menguasai dan menggenggam dunia. Sebagai suatu bangsa dan menjadi bagian dari ASEAN maka Indonesia harus berupaya untuk survive dengan kompetisi yang ada.

Untuk mengatasi adanya persaingan global yang terjadi dapat dilakukan dengan lewat ekonomi, politik, hukum maupun budaya. Yah....salah satunya adalah lewat kesenian. Kesenian lokal untuk dunia internasional. Sehingga kesenian apapun itu dapat dinikmati oleh seluruh penjuru dunia. Ketika blueprint dari Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dilakukan maka ASEAN sudah tidak bersekat lagi.

Model Masyarakat Ekonomi ASEAN ini mirip dengan Masyrakat Ekonomi Eropa yang telah diterapkan sebelumnya. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN maka kerjasama antar Negara ASEAN tak hanya terbatas pada bidang ekonomi tapi juga meluas pada kerjasama politik, hukum dan budaya. Yang dapat kita ambil hikmahnya adalah selama ini apabila regionalisme lebih menekankan pada sektor perdagangan, tetapi MEA mencakup berbagai aspek hingga produksi dan arus bebas jasa dan tenaga kerja. Hal ini secara jangka panjang mampu memberikan impact positif terhadap pembangunan ekonomi dalam negeri, terutama dalam hal transfer teknologi dan ilmu pengetahuan. Bagaimana pesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA, terutama dalam mendandani sektor industri agar tidak kalah dengan industri negara lain.

Mungkin Indonesia kalah dengan Singapura yang memiliki perindustrian yang hebat. Tapi Indonesia dapat menang dalam hal pariwisata. Indonesia memiliki banyak potensi pariwisata. Mulai dari wisata heritage sampai wisata nature. It’s so amazing…


Dikota Solo sendiri ada tiga agenda unggulan, yaitu Mangkunegaraan Performing Art yang diadakan oleh Keraton Mangkunegaraan Surakarta.Mangkunegaraan Performing Art,ada juga agenda SIEM(Solo International Ethnic Music), SIPA(Solo International Performing Art) yang akan diadakan pada tanggal 1-3 Juli. Yang membedakan ketiga acara tersebut adalah Mangkunegaraan Performing Art menampilkan performing dari Keraton Mangunegaraan, sedang Solo International Ethnic Music(SIEM) lebih kepada musiK-musik etnik dari berbagai Negara, Solo International Performing Art(SIPA) menampilkan kesenian-kesenian dari berbagai tempat baik nasional maupun internasional.

Pura Mangkunegaraan malam ini begitu megah. Lampu-lampu berkilauan. It’s so nice…. Ditengah hiruk pikuk globalisasi ternyata animo masyarakat untuk melihat pertunjukan masih sangat besar. Terlihat dari banyaknya orang memadati Pura Mangkunegaraan ini. Mnagkunegaraan Performing Art, yah…tentunya selain untuk hiburan rakyat ini sangat tepat untuk mempromosikan pariwisata Solo.


Dalam Mangkunegaraan Performing Art kali ini agak sediikit berbeda, karena tak hanya menampilkan pertunjukan seni tapi juga terdapat Pameran makanan khas Solo, yang katanya banyak disukai oleh para raja Solo seperti garang asem bumbung dan sega golong. Selain makanan kesukaan raja. Ada juga makanan kesukaan rakyat kecil. Yaitu sate kere. Hmmm…yummy! Sate apaan nih? Kok konotasinya negatif gini yak? Jangan mikir yang aneh-aneh dulu deh, sate ini terbuat dari ‘daging’yang mirip ayam atau kambing, yaitu tempe dan gembus. Yah…resepnya sama saja kok dengan sate kebanyakan, hanya daging diganti dengan tempe dan gembus. Rasanya mantap. Pedasnya pas. Cukup dengan kucek Rp 5.000,00 sudah didapat lontong dan 5 tusuk sate. Yummy banget!

Mangkunegaraan Performing Art dimulai pukul 19.10. Tarian yang dihadirkan ada 4 yaitu, Tari Gambyong Pareanom Mangkunegaran yang dimainkan oleh 7 orang penari . Tarian ini merupakan tarian penyambutan tamu dan berkembang menjadi tarian hiburan. Untuk gambyong Pareanom Mangkunegaran telah diwirengkan sehingga kostum tidak memakai kemban tetapi mekak dengan memakai jamang. Kostum yang dikenakan hijau kuning. Tari Gambyong Pareanom selesai, disusul Tari Srimpi Pandelori. Menceritakan peperanagn Sang Dyah Sirtupelahali putrid dari Sri Karsinah yang sedang naik burung garuda melayang di angkasa mencari keberadaan suaminya Sang Ambyah yang dipenjara oleh Prabu Kanyun di Parangakik. Ditarikan oleh 4 orang penari. Hmm…tarian ini dilakukan dengan gemulai selama 45 menit.


Performing malam ini diakhiri dengan tari Bregodo Pareanom. Sebuah karya seni yang berceita tentang spirit: saling membantu, saling memberi, menceritakan laku Raden Mas Said dalam rupaya mewujudkan tatatanan kehidupan yang lebih baik.
Acara pun selesai pada jam 21.38, hampir semua orang terhibur dengan acara malam ini. Yah diharapkan dengan adanya Mangkunegaraan Performing Art ini banyak wisatawan dari luar negeri, dengan begitu masyarakat luar negeri akan tahu banyak tentang pariwisata Solo. Akan banyak devisa yang disumbangkan untuk Indonesia. Dari Indonesia akan dikembalikan untuk kesejahteraan Masyarakat ASEAN kebanyakan.

Anda akan mendapatkan banyak hal di Solo, selain pertunjukan seni dan batik. Anda juga dapat berbelanja di kota Solo, mendapatkan barng-barang dengan harga miring. So…Solo adalah pilihan yang tepat untuk berlibur!!So,lets go to Solo !!!

Senin, 16 Mei 2011

HEAVEN OF SHOPPING

Setiap manusia tak lepas dari kebutuhan, untuk itu belanja adalah hal yang lumrah dilakukan. Di zaman yang serba canggih ini belanja pun tak perlu keluar rumah, yah…cukup dengan koneksi internet, sudah dapat membeli apapun lewat komputer. Toko-toko online bertebaran seperti halnya jamur di musim hujan. Mulai dari kebutuhan rumah tangga sampai kebutuhan perusahaaan semua ada.Walaupun begitu, masih ada beberapa orang yang lebih suka berbelanja langsung ke tempat dijualnya barang. Dengan datang ke tempat penjual langsung, pembeli akan lebih puas memilih barang, selain itu akan timbul interaksi sosial antara penjual dan pembeli.

Berbicara soal tempat belanja maka Kota Solo adalah pilihan yang tepat untuk melakukannya. Di kota Bengawan ini akan banyak ditemui pusat perbelanjaan baju sampai barang-barang antic.Bahkan saya yakin sebenarnya Solo mampu menjadi pusat perbelanjaan tingkat Jawa Tengah maupun tingkat nasional. Karena Solo memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki tempat-tempat lain.

Pada tahun 2010 perputaran uang yang terjadi di Solo adalah Rp 20 Milyar per hari seperti yang dikutip dari Harian Joglosemar. Ini lebih tinggi dari kota-kota disekitarnya. Hal ini merupakan implikasi dari apa yang dilakukan oleh Joko Widodo selaku walikota Solo, dengan memperbaiki dan membangun pusat-pusat perbelanjaan. Yah.. melihat segmen yang bisa disasar, seperti banyaknya penduduk kota Solo dan melihat peluang bahwa dengan adanya perbelanjaan dapat menambah tujuan wisata Solo. Wisata yang tidak hanya berbau heritage tapi juga berbau ekonomis.

Ada banyak tempat alternatif belanja di Solo, untuk berbelanja batik dan tekstil dapat dilakukan di Pasar Klewer atau Pusat Grosir Solo yang terkenal dengan harga miring. Untuk berbelanja benda-benda seni nan antik, Pasar Ngarsopuro dapat menjadi pilihan yang tepat. Wisata kuliner pun dapat dilakukan di kota kecil ini pada malam hari di Pusat Langen Bogan. Hmm…belanja apalagi ya? Baju sudah. Souvenir sudah. Makanan juga sudah. Di ujung Jalan Raden Mas Said, Pasar Depok yang menjadi 'ajang pamer' pemilik burung berkicau untuk lomba maupun koleksi pemelihara hewan tak ada salahnya dikunjungi. Mau membeli perlengkapan untuk mengisi rumah?Solo ada Pasar Mebel di Jl. Ahmad Yani. Lemari pakaian, meja, kursi harganya jauh lebih murah dibanding toko furniture. Belanja suvenir tanaman hias bisa jadi pilihan. Pasar Bursa Tanaman, letaknya di Jl. Hasanuddin, Srambatan Pasar Nongko.

Dari berbagai alternatif yang ditawarkan diatas ada beberapa tempat yang favorit di Kota Solo ini. Antara lain:


1.Pasar Klewer
Siapa sih yang tidak kenal dengan pasar Klewer? Hampir semua orang kenal dengan tempat ini. Dan sangat identik dengan kota Solo, seperti hanlnya Beringharjo dengan Jogja maupun Tanah Abang dengan Jakarta. Pasar ini berdiri sejak tahun 1970, dari pakaian atau tekstil yang mendominasi, makanan, sampai ke pernak pernik perhiasan dijual disana. Letaknya berdekatan dengan Keraton Solo dan alun-alun, sehingga hampir setiap hari daerah ini tak pernah sepi dari hiruk pikuknya jalan. Barang-barang yang dijual disini identik dengan batik, walaupun barang-barangnya murah tapi kita tetap mesti menawar barang dari penjuala agar tidak kemahalan. Karena biasanya harga yang ditetapkan belum harga jadi.


2.Pusat Grosir Solo
Seperti namanya, Pusat Grosir Solo maka tempat ini merupakanpusat perkulakan barang-barang, terutama adalah kebutuhan sandang. Seperti kemeja, baju, kaos dan lain sebagainya. Motif batik pun mendominasi tempat ini. Selain itu disini juga menjual aksesoris, tas, dan sepatu dengan harga miring. Walaupun tempat perkulakan, tetapi PGS ini juga melayani pembelian eceran. Harga biasanya sudah ditempel diatas barang. Kemeja batik dijual mulai Rp 20.000,00 samapi ratusan ribu tergantung bahan dan model. Dengan merogoh kucek Rp 25.000,00 Anda sudah dapat membawa flat shoes cantik dengan model bervariasi. It’s so nice….

3.Pasar Ngarsopuro
Pasar Ngarsopuro berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Solo. Para pencinta seni akan dimanjakan dengan barang-barang yang ada. So pasti karena barang-barang yang ada sangat unik dan antic. Mulai dari fashion batik, sandal, sepatu, aksesoris tubuh,figura dari kertas koran, akuarium dari bambu, lukisan, miniatur –minatur yang lucu, bahkan aneka makanan juga tak luput dijajakan di tempat ini.Namun produk-produk yang ditawarkan masih kental dengan karakter lokal. Harganya tak akan membuat wisatawan yang datang berpikir dua kali untuk membelinya. Ya, karena harga yang dijual di sini sangat standar bahkan bisa dibilang murah.

4.Solo Grand Mall
Solo Grand Mall merupakan mall pertama yang didirikan di Kota Solo. tempat yang strategis yaitu di Jalan Slamet Riyadi, membuat mall ini tak pernah sepi pengunjung. Seperti mall-mall yang lain, biasanya banyak orang-orang yang hangout atau sekedar cuci mata datang kesini. Di SGM, begitu biasa orang menyebutnya, barang-barang yang ditawarkan cukup variatif begitu jug adengan harganya. Semua tergantung kucek masing-masing.

5.Pasar Klitikan
Pasar Semanggi Notoharjo, pasar ini merupakan lokasi baru dari pasar klitikan yg dulu berada di daerah Monumen 45, Banjarsari, Solo, karena kondisinya yang memang benar-benar sudah semrawut dan menghilangkan fungsi dari taman tersebut, maka pemerintah Surakarta merelokasi pasar tersebut ke daerah Semanggi sekitar 2 km arah selatan dari Keraton Surakarta atau Pasar Klewer.pasar ini merupakan salah satu sentra onderdil atau variasi sepeda motor atau mobil dikota Solo, pokoknya yang berbau dengan mobil atau sepeda motor adalah disini. Kunci untuk belanja ini disini adalah tawar menawar dan teliti.

Dengan banyaknya tempat belanja di Solo, mau mencari barang apapun ada, harga barang-barangnya pun relatif murah maka pantaslah kalau Solo disebut sebagai surganya belanja. Heaven Of Shopping. It’s time to shopping…. So,yuk buruan belanja di Solo!!