Jumat, 21 Desember 2012

PPL, Unforgetable Moment...



“ Bu Indah...Bu Indah... !”

Masih seger dalam ingatan, ketika anak-anak begitu hebring ketika bertemu denganku atau teman-teman PPL yang lain..
Wajah-wajah yang sebenarnya masih polos dan tulus, namun telah terkontaminasi oleh budaya-budaya yang bisa saya sebut ‘alay’... saya kadang kasihan juga sama mereka...

Hmm..yah, melihat wajah-wajah mereka, sepertinya mereka juga membutuhkan penyegaran dalam pembelajaran, tak monoton dengan model konservatif. Karena kebanyakan PPL mengajar dengan penuh inovasi dan kesabaran ekstra.
Ada banyak kenangan disana, walaupun pada awalnya saya agak kurang ‘ikhlas’ di tempatkan disana. Sembari berpositif thinking pada dosen yang menempatkan, saya berusaha memberikan yang terbaik yang saya bisa... 

Penyerahan PPL berlangsung sederhana, pada tanggal 18 September 2012.

Kemudian saya menjalani masa-masa mengajar, 6 jam dalam seminggu, 2 kali pertemuan di kelas yang berbeda dan mengajar Pengelolaan Kartu Piutang. Materi yang agak asing bagi saya, salah satu bagian dari akun dijadikan mata pelajaran. Ya..mungkin kalo ngajar di SMK seperti ini, lebih spesifik dan mendalam. Saya pun harus mempelajari sendiri materi tersebut, karena selama kuliah saya belum pernah mendapat materi ini secara mendalam-hmm..taulah sendiri, kuliah hanya mempelajari sesuatu yang general-



Saya pun agak bingung harus ngajar selama 3 jam mata pelajaran ato sekitar 135 menit. Hwuahwaa...jujur saya kebingungan mau ngomong apa aja selama 2 jam lebih? Padahal kalo untuk presentasi atau menjelaskan sesuatu saya lebih suka to the point, tak banyak bertele-tele...
Baru inget. SMK itu harus banyak praktek! Yup, akhirnya saya menggunakan metode, 1 jam menjelaskan, 1 jam latihan soal, 1 jam untuk koreksi soal... dan akhirnya 3 jam tidak terasa!
Selain soal ngajar-mengajar, ada beberapa kegiatan yang saya ikuti seperti acara Idhul Adha penyembelihan hewan kurban, pemilihan ketua OSIS, ekstra PMR, menjadi pengawas ujian mid maupun UAS, acara pensi sekolah sampai menjenguk 2 anak saya yang sakit...

Something different I ever had, yup. Karena saya dulu berasal dari SMA bukan SMK..

Ada guru-guru yang hebat juga, ternyata guru-guru sekolah menengah tidak boleh dipandang sebelah mata terutama guru-guru SMK. Dari obrolan-obrolan ringan, ada guru yang sekarang mengambil 2 Master sekaligus dan beasiswa, namanya Pak Joko. Guru akuntansi yang mengabdi lebih dari 10 tahun, siswa didiknya sekarang pun ada yang menjadi dosen di prodi saya. Atau Pak Bowo, guru teladan se Surakarta untuk kategori Inovasi Desain Pembelajaran, pembawaannya yang ringan, murah senyum dan respek membuat saya mengaguminya, menurut cerita beliau pernah bekerja di salah satu Percetakan besar di Solo bagian desain tapi keluar untuk mengajar. Bu Sri Supartini juga menyenangkan, wanita ini telah menjabat kepala sekolah selama 2 periode. Rajin keliling sekolah hanya untuk melihat kondisi sekolahnya... 

Pak Arif, salah satu Wakasek, beliaun hafal nama saya. Beliau juga hebring kalo ketemu saya dan bilang.. “Mbak Indah...” dengan senyumnya yang khas. Kata beliau, wajah saya mirip dengan salah satu wartawan Solopos yang sering ke sekolah, hmm...makanya beliau hafal dengan saya. Ternyata..oh ternyata... Walaupun sudah tidak muda lagi, tapi aura semangatnya masih terlihat. Konsisten walaupun kalo ngendikan agak ‘terus-terang’ , apa adanya... *ceplas-ceplos,red* Tapi saya suka!!

Nice Moment... 