Kamis, 28 November 2013

(TENGAH) PENDAMPINGAN SMK


Hellow world

Ternyata tak terasa sudah hampir 3 bulan saya di Ngawi.
Waktu begitu cepat berlalu, tidak seperti yang saya bayangkan dulu. Bakalan lamaaa…. 
Nggak bisa pulang, pulang…

Semua bayangan itu luluh lantak. Waktu terasa cepat dan saya sudah beberapa kali pulang ke Sragen bahkan kemarin sempet juga ikut acara workshop di Jogja dan Jakarta.  Pendampingan tak  melulu stagnan. Yang penting bagaimana kita mengelola waktu-waktu mengajar dan mengembangkan diri… aihhhhh…Mantap!

Setelah beberapa waktu lalu saya cerita tentang bagaimana awal mula saya ikut pendampingan, sekarang giliran saya cerita kegiatan apa saja yang saya lakukan selama pendampingan. Tentu ada suka duka. Ada tantangan ada kelonggaran.

Di pendampingan ini secara garis besar ada  tugas pokok:
1.      Tugas Teaching
Tugas teaching ini tentunya berhubungan dengan mengajar di kelas. Termasuk didalamanya pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, pembuatan soal melakukan penilaian, dan sebagainya. Yang akan kita bahas pada tulisan ini.

2.      Tugas Non-Teaching
Melingkupi kegiatan diluar mengajar, bisa ikut dalam ekstrakulikuler, pembuatan program sekolah, ikut serta dalam acara-acara sekolah. Ini akan dibahas pada tulisan berikutnya.

Saya disini mendapat amanah untuk mengajar di kelas X dengan mata pelajaran Penerapan Prinsip Profesionalisme Bekerja (P3B) dengan Kompetensi Dasar Prinsip Profesionalisme Bekerja dan Komunikasi Bisnis selama 8 jam seminggu pada kelas X AK 2, sedangkan untuk kelas XI saya mengajar pelajaran Pengelolaan Aktiva Tetap pada kelas XI AK 1 dan 2, yang masing-maasing 4 jam setiap minggu.



Kegiatan di kelas

Seperti biasa perlu membuat RPP sebelum pembelajaran. Namun ada banyak penyesuaian untuk kelas X karena kurikulum yang dipakai sudah Kurikulum 2013.

Awal-awal memang agak riwuh sih, RPP yang benar yang mana. Apalagi di Kurikulum baru tidak memperolehkan adanya teacher center harus student center, metode pembelajaran harus berbau inquiry method, discovery learning atau studi kasus. Intinya siswa diajak untuk berpikir kritis dan berkreatif untuk memahami materi pembelajaran.

Akhirnya saya lebih sering memakai metode belajar kelompok, siswa saya minta untuk diskusi dan membuat makalah kemudian dipresentasikan. Alhamdulillah berjalan lancar, tapi ada beberapa materi yang saya sampaikan dengan metode konvesional, yaitu ceramah. Melihat dari konten materinya.

Ternyata, dengan cara begitu cukup memotivasi anak untuk aktif. Ini memang membutuhkan proses yang tidak cepat, karena mungkin pembelajaran sebelum-sebelumnya terkondisikan untuk pasif. Awalnya saya harus menunjuk satu persatu anak untuk mau berpendapat, kemudian memakai iming-iming poin tambahan nilai, dan pada akhirnya mereka mau bertanya dengan kesadaran sendiri karena rasa ingin tahu, karena mereka butuh. Saat ada kelompok yang presentasi ada yang menanggapi ada yang beradu pendapat juga.

Alhamdulillah..sampai hari ini mereka tumbuh menjadi siswa aktif dalam pembelajaran. Ya…walaupun harus terus dibimbing agar aktifnya semakin berkualitas, pertanyaan dan pemikiran yang jauh lebih kritis dan solutif.




Kegiatan Diskusi Kelompok


Sekilas pandang begitu proses pembelajaran selama saya di kelas, ingin tahu bagaimana saya mengajar di kelas? Mari dibuka postingan berikut :Tips Mengajar





Selasa, 12 November 2013

Berdamai dengan Jenuh

Suatu kegiatan yang kita lakukan secara terus menerus setiap hari, sering kita sebut sebagai rutinitas. Rutinitas ini dilakukan mungkin dengan berbagai alasan, entah itu bekerja untuk memenuhi kebutuhan, belajar untuk menimba ilmu, travelling untuk mencari kepuasan.
Kita akan menikmati rutinitas ketika apa yang kita lakukan sesuai passion, namun ada kalanya karena beberapa hal kita melakukan rutinitas bukan karena passion melainkan no choice.  Selama melakukan rutinitas, tentunya ada saat-saat kita merasa jenuh, gitu-gitu aja, stagnan....
Ketika kita melakukan rutinitas terus menerus, ada suatu waktu kita merasa enek –rasa penuh di perut-apalagi kalau ada faktor-faktor yang lain yang membuat semakin enek. Walaupun itu, rutinitas sesuai passion kita. Kalau saya, jenuh ini biasanya menyerang beberapa minggu sekali.


Lalu bagaimana ketika menghadapi si Jenuh ini?
Cukup berdamai sajalah.... hehehehe.
Bagaimana caranya berdamai? Check this out ya.... :D
1. Jauhi hal-hal yang membuat kita jenuh untuk sementara waktu
Kalau kita jenuh dengan rutinitas bekerja di depan layar dengan tumpukan berkas, untuk sementara singkirkan tumpukan berkas. Mungkin kalau perlu matikan PC atau laptop.
2. Lakukan apa yang pengin kita lakukan
Lakukan yang  membuat kita seneng. Kalau pengin jalan, jalan-jalan dulu aja, kalau pengin nonton, nonton dulu aja..
Yang saya lakukan biasanya adalah pertama, menatap nanar tugas-tugas yang ada di layar, kemudian membuka-buka foto-foto tempoe doeloe, buka akun sosmed dan berakhir pada sebuah kekepoan. Hohoho. Kebiasaan baru saya, membuat origami. Melihat bentuk burung warna-warni cukup menyegarkan :D
3. Bersilaturahmi
Bersilaturahmi tidak harus bertemu dan berkunjunng langsung ke rumah teman atau sodara, dengan kecanggihan teknologi kita dengan mudah bisa menyapa teman-teman kita di sosmed atau via sms. Temen-temen SMA, temen-temen kuliah... setidaknya dapat bertukar kabar, berkangen-kangenan bahkan ngobrol konyol gak jelas. Dengan bertukar kabar, bertukar cerita tentunya ada sesuatu yang baru yang didapat.  Otomatis ini dapat merefresh pikiran kita :D
4. Memanjakan perut
Bisa dengan nyemil sebatang coklat, minum secangkir kopi atau segelas susu. Atau mungkin pengin makan steak, pizza, bakso, sate, bolehlah dituruti buat pengusir jenuh ini, asal nggak berlebihan lho ya.... efeknya tidak baik :)
5. Kembali ke tujuan
Setelah kita menghindari tumpukan tugas, melakukan hal-hal yang merefresh pikiran beberapa menit atau mungkin beberapa jam, segeralah kembali ke tujuan kita melakukan rutinitas, untuk memenuhi kebutuhan? Untuk dapat ilmu? Untuk ngejar mimpi? Segera kembalilah ke tujuan dan pikirkan dampaknya kalau kita terlalu lama pada ‘titik jenuh’. Entah itu dampak pribadi maupun sosial.
Kalau perlu buatlah reminder semacam tempelan dinding, yang bisa kita tempel di kantor atau kamar kita.
Ini akan membantu kita agar tetap pada tujuan dan membantu mengingatkan ketika jenuh, drop, hilang kendali...
Karena kadang rutinitas yang kita lakukan menyimpang dari tujuan atau mimpi kita, untuk itu perlu adanya pereminder Progress agar hidup semakin dekat dengan tujuan maupun mimpi kita.


6. Action
Segera lakukan SEKARANG!! Tanpa nanti apalagi besok!

Semoga dengan berdamai,  jenuh akan mudah ditaklukan...  
See you on TOP!!



Repost dari: Indah Imawati, Young on Top's Note ( http://splashurl.com/mxepz7e )

Senin, 04 November 2013

Sibuk Selama Menunggu


 Ada beberapa orang berdoa kemudian protes sama Allah, kapan doa saya terkabul? Kenapa sih doa-doa saya belum terkabul? Alloh lebih tahu kapan doa itu harus dikabulkan, di suatu waktu dimana kita butuh bukan kita inginkan. Alloh lebih tahu semuanya. Setelah kita berdoa, silakan bersabar dan menyibukan diri dalam usaha. Jangan hanya berdoa tanpa adanya usaha maksimal. Itu nonsense. Berdoa tanpa berusaha itu Bohong dan Usaha tanpa Doa itu Sombong.

#Menunggu keberhasilan
Diantara doa panjang kita, pasti ada terselip “ingin sukses, ingin berhasil” selama menunggu keberhasilan, puncak. Sibukkan diri dalam usaha-usaha untuk meraihnya. Insyaallah tanpa kita sadari kita sudah sampai lembah, bukit, anak gunung kemudian sampailah kita di puncak. Tanpa terasa, karena kita melakukannya dengan terus berjalan dan focus. Kalau ingin berhasil, mari kita bersama-sama untuk terus memperbaiki diri dan bersabar J


#Menunggu jodoh
Menurut saya saat ini, jodoh itu tak bisa dipaksa kesiapannya. Datangnya pun tak bisa diduga. Mungkin bisa saja kita mentargetkan mau menikah kapan, tapi Alloh yang selalu lebih tahu saat yang tepat menurut Dia. Selama menunggu jodoh atau menunggu matangnya kesiapan menikah. Terus sibukkan diri untuk menjadi istri yang solehah, yang bisa ngrumat keluarga, belajar parenting, memasak, keuangan atau hal-hal mendukung guna mempersiapkan keluaraga samawa. Dari tangan seorang ibu, generasi-generasi yang akan dating dicetak So, jadi ibu itu sangat perlu pendidikan dan ketrampilan khusus.Benarlah kata Bang Tereliye, untuk menjadi Ibu Rumah Tangga kita perlu pendidikan tinggi, jangan menyepelekan pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Sementara seorang laki-laki, sibukkan diri untuk menjadi suami yang dapat menjadi imam dunia dan akkhirat. Sibukkan diri untuk berusaha secara materi, leadership, memperdalam ilmu agama dan sebagainya karena kapal yang ditumpangi tergantung nahkodanya J



#Menunggu kematian
Telah kita sadari bersama, kematian itu sangat dekat dengan kita. Kita tidak tahu kapan ia datang. Ya, pada hakikatnya kita semua sedang menunggu kematian. selama jangka waktu menuju kesananya, sibukkan diri untuk bekal kehidupan disani. Oia saya pernah denger cerita, ada suatu keluarga yang biasa membicarakan kematian dalam keseharian. Yup, setidaknya anak-anak tidak takut dengan kata tersebut serta terus mempersiapkan amal terbaik. Saya juga mendengar kalau kita bisa merencanakan kematian, maksudnya kita berdoa pada Allah ingin mati dalam kondisi seperti apa. Misalnya saya ingin mati layaknya layaknya orang tidur, tak menyusahkan orang lain dan sebelumnya mampu melafalkan Tahlil dengan lancer. Itu harapan saya, tapi waallahu alam… J Yang dapat saya perbuat sekarang terus menyibukkan diri dengan amalan-amalan, dan semoga bisa tersenyum ketika bertemu dengan Rabb kita. Amiinn.




MENUNGGU??
Sibuk berusaha + bersabar + berdoa