Selasa, 30 Juli 2013

TAK ADA ORANG TUA SEMPURNA, KAWAN!




Sering saya mendengar beberapa teman bercerita tentang kondisi orang tuanya yang tidak sesuai harapan, kurang inilah, kurang begitulah, tidak bisa ini, tidak bisa itu...
Hmm... kadang pun saya juga masih mengalami hal seperti itu dengan orang tua saya, tapi semoga tulisan ini bisa menjadi reminder saya dan alhamdulillah kalo bisa menjadi reminder teman-teman juga... 



Alloh membawa kita ke bumi ini dengan perantara orang tua, Alloh lah yang juga memilihkan orang tua untuk kita, lalu apakah ada yang salah dengan pilihan Alloh? Tentu tidak.

Kita tidak bisa memilih orang tua seperti apa yang akan melahirkan kita, yang kita tahu kita sudah di bumi dan tumbuh besar menjadi manusia dewasa. Kalau boleh memilih tentunya, memilih lahir di tengah keluarga kaya raya, bereligius tinggi, berpengetahuan luas dan dermawan. What a perfect life! :D

Tapi, lagi-lagi sayangnya kita tidak bisa memilih. Apa adanya orang tua kita,  itulah mereka. Mungkin kita lahir di tengah-tengah keluarga pas-pasan, pas hartanya, pas agamanya, pas ilmunya. Segala kelebihan dan kekurangannya adalah hal yang patut kita syukuri. Bersyukur karena masih memiliki orang tua yang sayang dan perhatian pada kita, walaupun kadang cara mengutarakan berbeda. Pada dasarnya orang tua menyayangi  dan menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun terkadang cara mereka yang salah, mungkin mereka tidak mengungkapkannya dengan nasehat yang halus, pelukan, ciuman dan belaian hangat tetapi dengan gertakan, bantahan, pukulan, dan sebagainya. Sadarilah itu cara mereka mengungkapkan, mereka hanya tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada kita. Sebagai anak yang sudah beranjak dewasa dan memiliki pemahaman yang baik, coba kita tunjukkan kedewasaan kita dengan tidak balik melakukan hal yang sama pada mereka, misalnya ketika digertak, jangan balik menggertak tapi berbicaralah dengan halus...

Lalu bagaimana jika orang tua kita memiliki perilaku yang buruk?
Misalnya tidak menjalankan tanggung jawabnya, tidak mengurus kita dengan baik? 
Tidak memberikan nafkah batin (kasih sayang) dan lahiriah (materi)?
Bagaimana kalau orang tua kita otoriter?
Bagaimana kalau orang tua kita ternyata main serong(selingkuh)?
Bagaimana kalau orang tua kita adalah penjudi?
Bagaimana kalau orang tua kita seorang napi?
Bagaimana kalau orang tua kita seorang koruptor?
Bagaimana kalau orang tua kita seorang gelandangan?

Adakah  alasan untuk membenci dan tak berbakti??

Ketahuilah... jasa terbesar orang tua adalah mempertemukan sel sperma pada sel telur. Ada jutaan sel sperma, dan hanya 1 yang bisa hidup. Dan itu KAMU. Karena mereka KAMU ada di dunia ini.

Syukurilah.
Terlepas apa latar belakang mereka, terlepas perlakuan mereka terhadapmu. Terlepas apapun itu. Tetep berbaktilah!

Masih ingatkah kamu tentang sabda Rasulullah, yang tetap menyuruh kita berbakti pada orang tua walaupun berbeda keyakinan? Yup. Tetap dengan catatan, tidak berbakti dalam amalan aqidah yang berbeda.

Perlakukan mereka dengan baik, bertutur katalah yang halus, doakan mereka selalu. Yakinlah bahwa hidayah Alloh tidak akan kemana. Kondisi apapun yang Alloh berikan bukan untuk melemahkan kita, tapi menguatkan kita. Agar kita bisa menjadi muslim kuat, muslim yang tangguh! 


Ketika mengharapkan kesempurnaan pada diri seseorang,
 pada akhirnya sakit hatilah muaranya.






*catatan untuk diri dan sahabat , July, 30th 2013

ORANG MERUGI ITU, APABILA . . .




Ketika Rasulullah sedang berkhotbah di mimbar,
tiba-tiba beliau mengucapkan amin sebanyak tiga kali...
Amin...
Amin...
Amin...
Setelah Rasullullah turun dari mimbar para sahabat bertanya :
“Ya Rasullullah, mengapa tadi kau mengucapkan Amin sebanyak 3 kali?”
Rasulullah pun menjawab,
“Aku sedang mengaminkan doa malaikat Jibril”
“Doa apa itu ya Rasullulah?”
“Termasuk didalamnya orang-orang merugi: 
1.   Apabila disebut namaku (Muhammad) dan tidak bersholawat kepadaku  
2.  Apabila masih memiliki orang tua namun tak bisa masuk surga
3.  Apabila datang bulan Ramadhan namun tak berkurang dosa darinya

            Ada 3 hal pokok dalam doa diatas:

Apabila kita mendengaar nama Rasulullah, Nabi Muhammad, hendaknya kita bersholawat padanya.. Apabila hal itu tidak kita lakukan, maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Kenapa? Lihat saja, berapa banyak jasa Rasulullah? Membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman terang benderang? Menjadikan kita umat yang pertama masuk surga sebelum umat Nabi-Nabi yang lain? Mencintai kita sepenuh hati hingga di nafas terakhirnya, beliau masih mengingat kita dan berkata “Ummati..ummati...” Subhanaallah... bahkan Rasulullah lah yang akan memberikan syafaat di hari akhir kelak, hari dimana tak ada lagi pertolongan kecuali dari Rasulullah dan Allah Azza wa Jalla. Apakah berat melafalkan “Allhahumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala illahi Muhammad
Sungguh benar-benar merugi orang yang tidak mengamalkannya.

 Apabila kita masih memiliki orang tua namun kita tidak bisa masuk surga karenanya, sungguh sangat merugilah kita. Karena surga begitu dekat, cukup berbakti pada orang tua, berbuat baik padanya. Insyaallah Jannah akan kita peroleh. Lalu bagaimana kalo orang tua kita tidak baik, tidak mengurus kita, meminta kita melakukan hal-hal buruk? Akan kita bahas selengkapnya pada postingan Tak Ada Orang Tua Sempurna, Kawan!
Apabila datang bulan Ramadhan tapi dosa-dosa kita tak berkurang karenanya. Sungguh rugi. Padahal di Bulan Ramadhan semua amalannya dilipatgandakan pahalanya. Pahala ibadah sunnah layaknya pahala ibadah wajib dan pahala ibadah wajib dilipatkan 70 kali. Ramadhan bulan penuh ampunan, berkah dan rahmat. Hendaknya kita mengkhusukan sholat, memperbanyak tadarus Al Qur’an, memperbanyak berderma, menuntut ilmu, muhasabah dan amalan-amalan lainnya. Ketika Allah melimpahkan semua rahmat-Nya dan dosa-dosa kita tak berkurang bahkan malah bertambah? Naudzubillah... adakah kata selain merugi??

Lalu, KONSEKUENSI apa yang didapat ORANG MERUGI?
Tentu, semakin jauh dari surga dan semakin dekat dengan neraka.

Wallahu a'lam bish shawabi.



 July, 27th 2013 @mieanglo


Jumat, 19 Juli 2013

Welcome to MAHASISWA BARU 2013!






Ciee.... yang udah jadi mahasiswa....
Senengnya...
Udah gak pake abu-abu lagi nih....
Udah bisa pulang malem ni....
Ciee...mahasiswa baru...

Selamat buat yang dapat diterima di Universitas yang diidam-idamkan...
Selamat menapaki tangga-tangga kesuksesan!
SELAMAT! SELAMAT! SELAMAT!

Tentunya hampir semua orang merasa senang ketika mampu meraih apa yang ia impi-impikan, begitu juga dengan yang dapat diterima di kampus yang dipilih. Mungkin ada yang tidak masuk di pilihan pertama, tapi bersyukurlah walaupun itu pilihan kedua atau ketiga. Tetap bersyukur. Karena ada ratusan, ribuan orang diluar sana yang kecewa, bahkan menangis melihat hasil pengumuman tanggal 9 Juli yang lalu. Hmm...kalau mungkin masih kecewa karena masuk di jurusan yang tidak sesuai, bolehlah nyoba tahun depan lagi.... tapi yang ada sekarang disyukuri dulu ya.... :)

Lalu apakah mahasiswa itu kegiatannya hanya kuliah, trus nongkrong, ngemall? Ketawa-ketiwi. Seperti yang digambarkan di televisi? No. No. No.
Itu hanyalah gambaran kecil. Menjadi mahasiswa itu tidak mudah tapi menyenangkan :)
Sudah tidak trennya lagi menjadi mahasiswa yang hanya kuliah- kongkow tanpa arti.
Yang ada,  jadilah mahasiswa produktif.
Kenapa?
Look at surrounding!
Banyak anak muda, diantaranya mahasiswa yang tidak hanya kuliah, tapi memanfaatkan peluang yang ada. Udah gak jamannya uang kuliah masih minta ortu. Yang ada tuh mandiri.

Kan bapakku kaya, so what?
Kalo kaya bukan berarti bukan buat diabisin, ngemall sana-sini tanpa arti. Manfatin dunk kekayaan orang tua  buat bikin usaha.

Kan ortu relasinya banyak, jadi gampang dunk buat cari kerja kalo udah lulus.
Mumpung relasi ortu banyak, manfaatin dunk buat tempat magang selama libur semester. Ilmu dan wawasan akan bertambah, jadi deh mahasiswa yang nggak manja...

Kan masih muda, ngapain produktif?
Karena masih muda itu kudu produktif, gak mau kan menua dengan menanggung banyak hutang? Hutang harta, hutang budi dan hutang-hutang yang lain...




Selama jadi mahasiswa manfaatin bener-bener, buat nambah wawasan. Kumpul dengan orang-orang sevisi. 
Buat yang suka ngomong dan tampil di publik bisa deh ikut BEM, buat yang seneng tulis menulis bisa ikut forum ilmiah atau pers mahasiswa, yang suka entrepreneur bisa deh ikut KOPMA(Koperasi Mahasiswa) atau HIPMI Kampus, atau yang suka hal-hal yang religius bisa organisasi keagamaan, yang suka nyanyi bisa di paduan suara, yang suka kegiatan sosial bisa deh ikut LSM, komunitas sosial atau organisasi kerelawanan, intinya jadi mahasiswa itu harus produktif. Mengurangi hal-hal yang kurang bermanfaat,  nge-galau di socmed, ngemall tiap hari hari dan sebagainya. 

Contoh konkretnya, ada anak manajemen UNS yang suka fashion desain, sekarang punya brand sendiri namanya @shofiakhansa, ada mawapres UNS yang cerdas dan sering keluar negeri @KallaBuana, atau @mardiasih yang tulisannya sering dii muat di media massa.

Finally, manfaatin masa mahasiswamu sebaik mungkin. Ikuti arah passion.. :)


SALAM SEMANGAT UNTUK MARU 2013!!
THE JUNGLE IS YOURS!!



Selasa, 02 Juli 2013

B A H A G I A

Bahagia itu terkadang bukan pada saat pencapaian,
Melainkan pada saat kita menikmati hal-hal kecil dengan senyuman lapang
Seperti bertemu dengan bu dokter yang ramah, bu dosen yang baik hati, teman yang penuh canda dan orang terdekat yang menyapa dengan hangat...
-         - June, 2nd 2013-


Bahagia, perasaan lega atau semacamnya sebenarnya bisa kita rasakan setiap saat, apapun alasannya. Mungkin karena pagi ini kita bisa menikmati sepiring nasi goreng buatan ibu, mungkin pagi ini adek kita udah nggak rewel, mungkin pagi ini sahabat jauh kita menyapa lewat sms, atau apalah. Selalu ada seribu alasan untuk bahagia. Tergantung pada hati dan pikiran kita, mau membuatnya bahagia, tidak bahagia atau biasa aja? :O
Menjadi bahagia itu adalah pilihan, seperti halnya mau ngeluh atau bersyukur? Yup. Itu pilihan. Dan semua pilihan itu ada didiri kita, di hati dan pikiran kita....

Bahagia itu terkadang pada suatu proses, bukan pada saat kita mencapainya. Walaupun ada orang yang benar-benar bahagia, ketika sampai dipuncaknya. Yup, tentu saja setiap orang punya definisi dan pengartian berbeda untuk satu kata ini. Perasaan hampa kadang malah kita rasakan saat kita mencapai semuanya. Mungkin kita senang, tapi tak benar-benar bahagia. Istilahnya bahagia formalitas. Yup. Gimana kebiasaannyalah orang mendapat apa yang diinginkan, karena apa yang kita inginkan sudah kita rancang sedemikian rupa, sudah kita rencanakan, sehingga kadang setelah kita mencapainya. Rasanya ya datar aja.

Hmm..tapi ketika kita menjalani prosesnya, biasanya akan banyak kejutan-kejutan yang tak terencana, jalan yang penuh tanjakan akan membawa sensasi berbeda...
Apapun itu, nikmatilah apa yang kita miliki sekarang, bersyukur dengan memaksimalkan potensi yang kita punya.

Karena pada hakikatnya, bersyukur itu adalah prestasi. Kita baru dinilai benar-benar bersyukur, apabila kita sudah mencapai prestasi. Prestasi pun setiap orang punya ukurannya sendiri-sendiri. Prestasi tak harus dengan penghargaan bla...bla...bla... tapi sesuaikan dengan apa yang ingin kita tuju. Maka begitu penting menetapkan tujuan dalam hidup kita, karena jika kita tidak memiliki tujuan hidup maka kita akan hidup dengan tujuan orang lain...

Bahagia adalah bagian dari proses mencapai tujuan, jangan menunggu sampai di tujuan. Berbahagialah selagi kita berproses.. :)

Selamat malam! Selamat berBahagia! 



# selftalkreminder